MENGENAL PRIBADI ROH KUDUS




Bahan : Yohanes 14:15-18 ; Yohanes 16:7-11
Tujuan: Agar setelah merenungkan Firman Tuhan ini:
·         Semakin mengenal Pribadi Roh Kudus.
·         Semakin rindu dipimpin Roh Kudus dalam hidup dan pelayanan.
·         Memberi kesempatan seluas-luasnya kepada Roh Kudus bekerja dalam hidup dan pelayanan.

PENDAHULUAN

Gereja hidup dan perkembanganya bergantung pada pimpinan Roh Kudus. Sehingga dalam gerak langkahnya senantiasa memberi kesempatan kepada Roh Kusus untuk berkarya sepenuhnya dalam hidup jemaat.
Roh Kudus bekerja luar biasa dalam perkembangan/pertumbuhan gereja-Nya. Hal ini dibuktikan dengan kesadaran gereja terhadap pentingnya penekanan pelayanan Roh Kudus dalam hidup bergereja dan juga adanya perhatian besar terhadap penginjilan dunia yang dikerjakan oleh orang-orang yang dipimpin oleh Roh kudus.

ISI RENUNGAN

            Karena begitu pentingnya Roh Kudus dalam pelayanan yang harus kita kerjakan dan pimpinan-Nya dalam hidup kita, maka betapa pentingnya pula untuk mengenal pribadi Roh Kudus. Sehingga dengan pengenalan yang benar terhadap Roh Kudus, kita tidak membuat-Nya menjadi berduka karena sikap kita. Karena kita bukan sekedar kuasa atau pengaruh illahi, melainkan Allah yang memiliki pribadi sebagaimana yang dinyatakan oleh Alkitab.

  1. Memiliki sifat-sifat suatu Pribadi
a)      Dengan kecerdasan-Nya (pikiran-Nya) Ia mengetahui segala sesuatu yang dari Allah (1 Korintus 2:10-11), sehingga Ia pun mengajar (1 Korintus 2:13).
b)      Dengan perasaan-Nya, Ia dapat berduka karena perbuatan dosa yang dilakukan orang-orang percaya (Efesus 4:30).
c)      Dengan kehendak-Nya, Ia membagi-bagikan karunia dan ingin memimpin hidup orang-orang percaya (Kisah Para Rasul 16:6-11 ; 1 Korintus 12:11).

  1. Menyatakan tindakan-tindakan suatu Pribadi (Yohanes 16:8-13 ; Kisah Para Rasul 8:39 ; Roma 8:26).
Bukti bahwa tindakan Roh Kudus yang dapat dilakukan oleh suatu pengaruh ataupun penjelmaan, yang ditulis dalam Alkitab adalah: memimpin kedalam kebenaran, menyakinkan akan dosa, malakukan mujizat dan Dia bersyafaat. Oleh sebab itu betapa beruntungnya hidup orang-orang yang bersedia dipimpin oleh Roh Kudus, karena ia akan memiliki kekuatan untuk melawan dosa dan kekuatan untuk berbuat baik.

  1. Memiliki jabatan yang hanya bisa dimiliki oleh suatu pribadi (Yohanes 14:16-17).
Jabatan yang dipegang oleh Roh Kudus dan tidak bisa dipegang oleh sekedar kekuatan adalah Roh Kudus sebagai penghibur. Ia adalah yang diutus oleh Bapa dalam nama Tuhan Yesus Kristus untuk menghibur orang-orang percaya selama mereka mengiring Tuhan.

KESIMPULAN

            Karena Roh Kudus adalah pribadi, maka orang yang mengenal-Nya akan mengimani, mengasihi, dan menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Roh Kudus serta dengan segala kerendahan hati akan bersedia dijadikan alat untuk kemulian-Nya.

PUJIAN BAGI YESUS ANAK DOMBA ALLAH




Bahan : Wahyu 5:1-14
Tujuan: Agar setelah merenungkan Firman Tuhan ini:
·         Memahami makna Yesus Kristus sebagai Anak Domba Allah
·         Meresponi atas Karya Kristus di Salib sebagai Anak Domba yang di korbankan bagi dosa manusia.

PENDAHULUAN

Umat Kristen sepanjang zaman selalu menghormati pengorbanan Kristus sebagai Anak Domba Allah. Pertanyaanya mengapa Tuhan Yesus di simbolkan dengan Anak Domba?.
Ada beberapa hal yang Nampak berdasarkan pengamatan-pengamatan lahiriah tentang Anak Domba:
a)      Anak domba merupakan simbol kepolosan, kelembutan, kesederhanaan, dan kemanisan, karena anak domba tidak akan mencelakakan atau merugikan orang lain.
b)      Anak domba merupakan symbol ketergantungan, Allah adalah gembala dan manusia adalah kawanan domba-Nya(Mazmur 23; 100:3; Yesaya 40:11). Anak domba merupakan simbol kepenuhan, kepercayaan, dan ketergantungan.
c)      Di lingkungan Yahudi anak domba merupakan “bahan korban” (Kejadian 22:7-8). Korban persembahan/bakaran dalam Tabernakel adalah anak domba (Keluaran 29:38-41 ; Bilangan 28:1-8).

ISI RENUNGAN

            Makna Yesus Kristus sebagai Anak Domba Allah menunjukkan unsur pengertian rohani untuk direfleksikan:
1.      Anak Domba Menjadi”Tumbal” (korban pengganti) keselamatan Manusia “Anak Domba seperti telah di sembelih”(Wahyu 5:6)

Korban Anak Domba merupakan sarana untuk memulihkan hubungan Allah dan manusia. Korban Anak Domba membesarkan umat dari kutukan/hukuman Allah. Dan dengan darah Anak Domba, keselamatan dapat terjadi.
Tuhan Yesus telah mengorbankan diri-Nya dengan sukarela dan penuh kasih. Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu didepan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-nya (Kisah Para Rasul 8:32) Dalam kehinaa-Nya berlangsunglah hukuman-Nya; siapakah yang akan menceritakan asal-usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi. (Kisah Para Rasul 8:33)
Ia tidak memberontak ketika dibawa ke pembantaian, yaitu kayu salib Kalvari. Nyawa-Nya diberikan untuk menebus nyawa kita yang dikuasai dosa. Darah-Nya terkuras habis, untuk menyelamatkan kita dari hukuman kekal, disucikan-Nya kita, dibenarkan-Nya dan dijadikan ciptaan baru di dalam Tuhan. Kematian Anak Domba perlu bagi keselamatan umat manusia.
Kita patut bersyukur atas karya Yesus ini karena karya Kristus sekali untuk selamanya. Di sinilah makna sebenarnya, oleh karena itu orang Kristen tidak perlu mempersembahkan korban berupa binatang untuk menghapus dosa.
           
2.      Anak Domba Bertanduk Tujuh dan Bermata Tujuh (Wahyu 5:6)

a)      Tanduk menunjukkan kepada kekuasaan dan kekuatan
Biasanya domba yang memiliki tanduk merupakan pemimpin dari kawanan domba yang lain. Hal ini ditunjukkan kepada Anak Domba Allah yaitu Tuhan Yesus, maka Ia setelah melewati masa penderitaan dan kematian-Nya, pada hari yang ketiga, Ia bangkit dari kematian, dan setelah itu tinggal di dalam dunia selama 40 hari, lalu naik ke Surga. Tuhan Yesus tetap memiliki kekuasaan penuh di bumi dan di Surga (Matius 28:18).

Anak Domba yang memiliki tanduk tujuh, menunjukkan bahwa Yesus Kristus adalah Raja atas segala raja, yang kekuasaan dan kekuatan-Nya sempurna, bahkan pemerintahan-Nyapun sempurna, tidak berkesudahan, dari kekal sampai kekal (Lukas 1:33). Terpujilah Tuhan kita Yesus Kristus, Dialah yang patut menerima pujian dan hormat, dan kemuliaan sampai selama-lamanya.

b)     Bermata tujuh adalah Ketujuh Roh Allah (Yohanes 14:6)
Seperti janji dari pada Tuhan Yesus bahwa Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain. Tuhan Yesus telah mengutus Roh Kudus kepada setiap orang percaya dimana saja, Roh Kudus yang akan selalu mendampingi serta menyertai gereja Tuhan saat ini. Gereja adalah Tubuh Kristus membutuhkan Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus, gereja tidak akan bertumbuh dan berbuah, serta menjadi garam dan terang dunia. Roh Kudus juga merupakan meterai, bahwa kita milik Allah (Efesus 1:13-14).
           
3.      Segala Pujian, Hormat, Sembah dan Kemuliaan Hanya Bagi Tuhan Yesus (Wahyu 6:12-14)
Hidup manusia hanyalah untuk memuliakan Dia, kita dijadikan untuk memuliakan Dia. Memuliakan Tuhan Yesus bisa melalui: pujian dan ibadah dengan tulus dan sepenuh hati, melakukan segala kegiatan kita dengan takut akan Tuhan, mempergunakan waktu dan harta kita secara bertanggung jawab, karena semua dari Allah asalnya. Segala perbuatan, pikiran, perkataan dan tingkah laku, mencerminkan Kristus, hidup menjadi teladan serta penuh dedikasi.
Seluruh hidup kita merupakan persembahan yang hidup yang menyenangkan hati Tuhan (Roma 12:1-2). Segala pujian bagi Anak Domba Allah di Surga dan di bumi.
           
KESIMPULAN

Dengan memahami keberadaan Yesus Kristus sebagai Anak Domba Allah yang telah tersembelih, dan layak menerima segala hormat, pujian, kemuliaan dan kuasa, maka kita harus menggantungkan-Nya dalam setiap hidup kita sebagai syukur kita atas segala karya-Nya.

PROYEK SEPANJANG ZAMAN


Bahan : Yohanes 1:1-18 ; Matius 28:19-20
Tujuan: Agar setelah merenungkan Firman Tuhan ini:
·         Memahami rencana keselamatan Allah dari kekal sampai kekal.
·         Bersyukur atas keselamatan yang telah di terima oleh iman atas anugerah Allah.
·         Rindu memberitakan Injil kepada semua orang.

PENDAHULUAN

Menurut dongeng, ketika manusia belum mahir memintal dan menenun, mereka memakai pakaian yang bermutu buruk, di musim panas kegerahan, di musim dingin kedinginan. Seorang bidadari yang mahir menenun serat awan menjadi pakaian dewa-dewi yang indah dan nyaman dipakai, turun kebumi, dan mengangkat seorang gadis menjadi muridnya. Dia mengajar gadis itu membuat serat kapas, memintalnya menjadi benang, dan menenun benang-benang kapas itu menjadi kain yang nyaman di pakai manusia. Mereka membuat pakain tipis yang menyerap keringat di musim panas, dan pakaian tebal berlapis untuk pelindung dingin di musim dingin.
Gadis itu kemudian diangkat menjadi juru tenun istana. Dia bertugas membuat pakaian yang indah dan mewah bagi raja, ratu dan para bangsawan. Hidupnya dalam istana terjamin, dan dia sangat dihormati, tak ubahnya bagai puteri raja. Namun hati si gadis penenun terketuk melihat rakyat banyak yang masih berpakaian buruk, meskipun dirinya menikmati segala kemewahan, dia merasa kebahagiaanya tidak lengkap selama rakyat banyak masih menderita kepanasan dan kedinginan karena tidak mampu membuat pakaian yang memadai. Maka ia pun mulai mengajarkan ilmunya pada para gadis. Ilmu memintal dan menenun segera menyebar dengan cepat di kalangan rakyat, kini pakaian yang nyaman dan bahan kapas tak lagi menjadi milik istimewa penghuni istana, melainkan dapat dinikmati oleh siapa saja yang mau menerima perubahan ini dan mengenakannya.

ISI RENUNGAN

Manusia memamng tidak mampu membuat”pakaian” yang layak dan memadai untuk di kenakan. Zakharia mendapat penglihatan dari Tuhan tentang imam besar Yosua yang mengenakan pakaian yang kotor. Dan Tuhan kemudian menyuruh orang menanggalkan pakaiannya yang kotor, dan memberinya pakaian pesta(Zakharia 3:3-4). Suatu anugerah yang luar biasa, karena TuhanYesus pernah memberikan perumpamaan tentang orang-orang yang diundang ke pesta sang raja, dimana setiap orang yang hadir harus mengenakan pakaian pesta. Tamu yang hadir tanpa mengenakan pakaian pesta, diikat kaki dan tanganya dan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap.(Matius 22:11-13).
Mendapatkan “pakaian pesta” dari Tuhan merupakan anugerah yang luar biasa, dan sebenarnya setiap orang mendapatkan anugerah tersebut, sehingga layak dan diijinkan masuk dalam pesta perjamuan kawin Anak Domba. Masalahnya, banyak orang yang tidak tahu mengenai hal ini, dan berusaha masuk dengan pakaian buatanya sendiri.

1.      Rencana keselamatan Allah, dari Kitab Kejadian Hingga Kitab Wahyu

Alkitab, Kitab Kejadian menceritakan penciptaan dunia dan seisinya, termasuk manusia. Manusia pertama jatuh dalam dosa, dan dosapun menguasai seluruh umat manusia. Manusia tak mampu menolong dirinya sendiri, sebagaimana orang yang jatuh ke dalam lubang yang dalam, tak mampu menolong dirinya sendiri. Ketika menyadari dirinya berdosa dan telanjang, Adam dan hawa mencoba menutupi aib mereka dengan membuat pakaian dari daun ara (Kejadian 3:7), namun pakaian ini tidak berkenan di hadapan Allah. Manusia tidak mungkin menutupi dosanya dengan perbuatan baik. Dosa tetap dosa, tidak akan terhapus dengan beribu-ribu perbuatan baik. Pakaian dari daun pohon ara melambangkan perbuatan baik kita, yang kita lakukan untuk menebus dan menghapus dosa kita. Allah kemudian membuat pakaian dari kulit binatang, dan mengenakannya kepada kepada Adam dan Hawa. Sebagaimana Kitab Ibrani menyatakan, “tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan” (Ibrani 9:22), maka binatang di sembelih, darah tercurah, dan dosa diampuni. Pengampunan dan penghapusan dosa hanya dapat kita peroleh dari Allah, karena anugerahn-Nya. Dan anugerah ini kita peroleh dalam Kristus; lewat penumpahan darah Kristuslah, dosa kita di ampuni, dan kita mengenakan pakaian yang Tuhan anugerahkan.
Kejadian pasal 3 menceritakan kejatuhan manusia dalam dosa, dan rencana Allah untuk menyelamatkan manusia. Keturunan perempuan itu yaitu Kristus akan meremukkan kepala ular yaitu iblis, Allah menjanjikan seorang penyelamat  bagi manusia! Dan janji itu, berkali-kali diulang dan dinubuatkan oleh para nabi. Seluruh Perjanjian Lama adalah nubuat tentang kedatangan Sang Mesias, yang digenapi dengan kedatangan Yesus Kristus, Anak Allah.
Alkitab mengatakan, Allah, karena kasih-Nya yang besar, telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup kekal (Yohanes 3:16). Hidup kekal dalam hadirat Allah, dengan langit baru dan bumi baru, Yerusalem baru, di mana tidak lagi di perlukan cahaya lampu dan matahari, karena Tuhan Allah adalah Terang yang abadi.
Alkitab, dari Kitab Kejadian hingga Kitab Wahyu, menjelaskan rencana keselamatan ini. Ini adalah inti dari Kitab Suci kita. Sejak manusia pertama jatuh ke dalam dosa, hingga kedatangan Kristus yang kedua kali, rencana keselamatan ini terus di laksanakan. Selama Kristus belum datang kembali, tak ada kata berhenti untuk proyek besar ini.

2.      Amanat Agung Kristus-jadikan semua bangsa muridKu

Kita patut, dan wajib bersyukur, karena telah memperoleh anugerah keselamatan melalui iman kita kepada Yesus Kristus. Di balik rasa syukur kita, kita perlu ingat bahwa Tuhan memeberikan sebuah tugas pada kita. Amanat untuk menjadikan semua bangsa murid-Nya.
Seperti gadis penenun dalam dongeng di atas, kebahagiaan kita akan bertambah lengkap, jika kita membagikan pengetahuan tentang rencana keselamatan ini pada dunia. Dunia perlu tahu, bahwa keselamatan hanya ada dalam Yesus Kristus. Manusia tidak dapat membuat pakaian yang layak untuk menghadiri perjamuan kawin Anak Domba, manusia perlu mengenakan Kristus! Tetapi “bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?” Penginjilan sering disalah artikan sebagai upaya meng-kristen-kan seseorang. Kita merasa puas dan bangga telah membawa seseorang ke gereja, tetapikadang-kadang kita tidak memperhatikan, apakah kita telah membawanya mengenal Kristus, dan mengerti Firman-Nya.
Yesus mengatakan “ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu”. Jadi kita harus mengajar, membimbing, agar mereka yang kita bawa kepada Kristus, dapat mengerti kehendak Allah, taat melakukan perintah-Nya, dan sukacita menerima kelimpahan berkat-Nya.

KESIMPULAN

Iman timbul dari pendengaran akan Firman Kristus, Firman Allah perlu kita beritakan pada dunia, supaya dunia mendengar. Karena bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia? Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? (Roma10:14,17)
Gadis penenun dalam dongeng di atas telah mendapat anugerah, ia mendapat ilmu memintal dan menenun, sehingga dapat mengenakan pakaian yang nyaman di pakai. Kemahiranya ini juga memberinya berkat tambahan, hidup mewah dan terhormat di istana raja, melayani raja dan keluarganya. Namun si gadis merasa kebahagiaanya belum lengkap jika belum mengajarkan ilmunya pada banyak orang, supaya semua orang juga dapat mengenakan pakaian yang nyaman dan bagus. Yohanes menyatakan, bahwa semua yang telah di lihat dan di dengarnya tentang Firman Hidup, diberitakanya kepada orang lain, supaya sukacitanya sempurna (1 Yohanes 1:1-4). Kesempurnaan sukacita anak-anak Allah ada dalam pemberitaan Injil dan pertobatan jiwa-jiwa baru. Apakah kita siap memberitakan Injil, agar sukacita kita sempurna?

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...