Bahan : Yohanes 1:1-18 ; Matius 28:19-20
Tujuan: Agar setelah merenungkan Firman
Tuhan ini:
·
Memahami
rencana keselamatan Allah dari kekal sampai kekal.
·
Bersyukur
atas keselamatan yang telah di terima oleh iman atas anugerah Allah.
·
Rindu
memberitakan Injil kepada semua orang.
PENDAHULUAN
Menurut dongeng, ketika manusia belum
mahir memintal dan menenun, mereka memakai pakaian yang bermutu buruk, di musim
panas kegerahan, di musim dingin kedinginan. Seorang bidadari yang mahir menenun
serat awan menjadi pakaian dewa-dewi yang indah dan nyaman dipakai, turun kebumi,
dan mengangkat seorang gadis menjadi muridnya. Dia mengajar gadis itu membuat
serat kapas, memintalnya menjadi benang, dan menenun benang-benang kapas itu
menjadi kain yang nyaman di pakai manusia. Mereka membuat pakain tipis yang
menyerap keringat di musim panas, dan pakaian tebal berlapis untuk pelindung
dingin di musim dingin.
Gadis itu kemudian diangkat menjadi
juru tenun istana. Dia bertugas membuat pakaian yang indah dan mewah bagi raja,
ratu dan para bangsawan. Hidupnya dalam istana terjamin, dan dia sangat
dihormati, tak ubahnya bagai puteri raja. Namun hati si gadis penenun terketuk
melihat rakyat banyak yang masih berpakaian buruk, meskipun dirinya menikmati
segala kemewahan, dia merasa kebahagiaanya tidak lengkap selama rakyat banyak
masih menderita kepanasan dan kedinginan karena tidak mampu membuat pakaian
yang memadai. Maka ia pun mulai mengajarkan ilmunya pada para gadis. Ilmu
memintal dan menenun segera menyebar dengan cepat di kalangan rakyat, kini
pakaian yang nyaman dan bahan kapas tak lagi menjadi milik istimewa penghuni
istana, melainkan dapat dinikmati oleh siapa saja yang mau menerima perubahan
ini dan mengenakannya.
ISI RENUNGAN
Manusia memamng tidak mampu
membuat”pakaian” yang layak dan memadai untuk di kenakan. Zakharia mendapat
penglihatan dari Tuhan tentang imam besar Yosua yang mengenakan pakaian yang
kotor. Dan Tuhan kemudian menyuruh orang menanggalkan pakaiannya yang kotor,
dan memberinya pakaian pesta(Zakharia 3:3-4). Suatu anugerah yang luar biasa,
karena TuhanYesus pernah memberikan perumpamaan tentang orang-orang yang
diundang ke pesta sang raja, dimana setiap orang yang hadir harus mengenakan
pakaian pesta. Tamu yang hadir tanpa mengenakan pakaian pesta, diikat kaki dan
tanganya dan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap.(Matius
22:11-13).
Mendapatkan “pakaian pesta” dari
Tuhan merupakan anugerah yang luar biasa, dan sebenarnya setiap orang
mendapatkan anugerah tersebut, sehingga layak dan diijinkan masuk dalam pesta
perjamuan kawin Anak Domba. Masalahnya, banyak orang yang tidak tahu mengenai
hal ini, dan berusaha masuk dengan pakaian buatanya sendiri.
1.
Rencana keselamatan Allah, dari Kitab
Kejadian Hingga Kitab Wahyu
Alkitab, Kitab Kejadian menceritakan
penciptaan dunia dan seisinya, termasuk manusia. Manusia pertama jatuh dalam
dosa, dan dosapun menguasai seluruh umat manusia. Manusia tak mampu menolong
dirinya sendiri, sebagaimana orang yang jatuh ke dalam lubang yang dalam, tak
mampu menolong dirinya sendiri. Ketika menyadari dirinya berdosa dan telanjang,
Adam dan hawa mencoba menutupi aib mereka dengan membuat pakaian dari daun ara
(Kejadian 3:7), namun pakaian ini tidak berkenan di hadapan Allah. Manusia
tidak mungkin menutupi dosanya dengan perbuatan baik. Dosa tetap dosa, tidak
akan terhapus dengan beribu-ribu perbuatan baik. Pakaian dari daun pohon ara
melambangkan perbuatan baik kita, yang kita lakukan untuk menebus dan menghapus
dosa kita. Allah kemudian membuat pakaian dari kulit binatang, dan
mengenakannya kepada kepada Adam dan Hawa. Sebagaimana Kitab Ibrani menyatakan,
“tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan” (Ibrani 9:22), maka binatang di
sembelih, darah tercurah, dan dosa diampuni. Pengampunan dan penghapusan dosa
hanya dapat kita peroleh dari Allah, karena anugerahn-Nya. Dan anugerah ini
kita peroleh dalam Kristus; lewat penumpahan darah Kristuslah, dosa kita di
ampuni, dan kita mengenakan pakaian yang Tuhan anugerahkan.
Kejadian pasal 3 menceritakan kejatuhan
manusia dalam dosa, dan rencana Allah untuk menyelamatkan manusia. Keturunan
perempuan itu yaitu Kristus akan meremukkan kepala ular yaitu iblis, Allah
menjanjikan seorang penyelamat bagi
manusia! Dan janji itu, berkali-kali diulang dan dinubuatkan oleh para nabi.
Seluruh Perjanjian Lama adalah nubuat tentang kedatangan Sang Mesias, yang
digenapi dengan kedatangan Yesus Kristus, Anak Allah.
Alkitab mengatakan, Allah, karena
kasih-Nya yang besar, telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap
orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup kekal
(Yohanes 3:16). Hidup kekal dalam hadirat Allah, dengan langit baru dan bumi
baru, Yerusalem baru, di mana tidak lagi di perlukan cahaya lampu dan matahari,
karena Tuhan Allah adalah Terang yang abadi.
Alkitab, dari Kitab Kejadian hingga Kitab Wahyu, menjelaskan rencana keselamatan
ini. Ini adalah inti dari Kitab Suci kita. Sejak manusia pertama jatuh ke dalam
dosa, hingga kedatangan Kristus yang kedua kali, rencana keselamatan ini terus
di laksanakan. Selama Kristus belum datang kembali, tak ada kata berhenti untuk
proyek besar ini.
2.
Amanat Agung Kristus-jadikan semua
bangsa muridKu
Kita patut, dan wajib bersyukur,
karena telah memperoleh anugerah keselamatan melalui iman kita kepada Yesus
Kristus. Di balik rasa syukur kita, kita perlu ingat bahwa Tuhan memeberikan
sebuah tugas pada kita. Amanat untuk menjadikan semua bangsa murid-Nya.
Seperti gadis penenun dalam dongeng
di atas, kebahagiaan kita akan bertambah lengkap, jika kita membagikan
pengetahuan tentang rencana keselamatan ini pada dunia. Dunia perlu tahu, bahwa
keselamatan hanya ada dalam Yesus Kristus. Manusia tidak dapat membuat pakaian
yang layak untuk menghadiri perjamuan kawin Anak Domba, manusia perlu
mengenakan Kristus! Tetapi “bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada
yang membimbing aku?” Penginjilan sering disalah artikan sebagai upaya
meng-kristen-kan seseorang. Kita merasa puas dan bangga telah membawa seseorang
ke gereja, tetapikadang-kadang kita tidak memperhatikan, apakah kita telah
membawanya mengenal Kristus, dan mengerti Firman-Nya.
Yesus mengatakan “ajarlah mereka
melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu”. Jadi kita harus
mengajar, membimbing, agar mereka yang kita bawa kepada Kristus, dapat mengerti
kehendak Allah, taat melakukan perintah-Nya, dan sukacita menerima kelimpahan
berkat-Nya.
KESIMPULAN
Iman timbul dari pendengaran akan
Firman Kristus, Firman Allah perlu kita beritakan pada dunia, supaya dunia
mendengar. Karena bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak
mendengar tentang Dia? Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada
yang memberitakan-Nya? (Roma10:14,17)
Gadis penenun dalam dongeng di atas
telah mendapat anugerah, ia mendapat ilmu memintal dan menenun, sehingga dapat
mengenakan pakaian yang nyaman di pakai. Kemahiranya ini juga memberinya berkat
tambahan, hidup mewah dan terhormat di istana raja, melayani raja dan
keluarganya. Namun si gadis merasa kebahagiaanya belum lengkap jika belum mengajarkan
ilmunya pada banyak orang, supaya semua orang juga dapat mengenakan pakaian
yang nyaman dan bagus. Yohanes menyatakan, bahwa semua yang telah di lihat dan
di dengarnya tentang Firman Hidup, diberitakanya kepada orang lain, supaya
sukacitanya sempurna (1 Yohanes 1:1-4). Kesempurnaan sukacita anak-anak Allah
ada dalam pemberitaan Injil dan pertobatan jiwa-jiwa baru. Apakah kita siap
memberitakan Injil, agar sukacita kita sempurna?