PUJIAN BAGI YESUS ANAK DOMBA ALLAH




Bahan : Wahyu 5:1-14
Tujuan: Agar setelah merenungkan Firman Tuhan ini:
·         Memahami makna Yesus Kristus sebagai Anak Domba Allah
·         Meresponi atas Karya Kristus di Salib sebagai Anak Domba yang di korbankan bagi dosa manusia.

PENDAHULUAN

Umat Kristen sepanjang zaman selalu menghormati pengorbanan Kristus sebagai Anak Domba Allah. Pertanyaanya mengapa Tuhan Yesus di simbolkan dengan Anak Domba?.
Ada beberapa hal yang Nampak berdasarkan pengamatan-pengamatan lahiriah tentang Anak Domba:
a)      Anak domba merupakan simbol kepolosan, kelembutan, kesederhanaan, dan kemanisan, karena anak domba tidak akan mencelakakan atau merugikan orang lain.
b)      Anak domba merupakan symbol ketergantungan, Allah adalah gembala dan manusia adalah kawanan domba-Nya(Mazmur 23; 100:3; Yesaya 40:11). Anak domba merupakan simbol kepenuhan, kepercayaan, dan ketergantungan.
c)      Di lingkungan Yahudi anak domba merupakan “bahan korban” (Kejadian 22:7-8). Korban persembahan/bakaran dalam Tabernakel adalah anak domba (Keluaran 29:38-41 ; Bilangan 28:1-8).

ISI RENUNGAN

            Makna Yesus Kristus sebagai Anak Domba Allah menunjukkan unsur pengertian rohani untuk direfleksikan:
1.      Anak Domba Menjadi”Tumbal” (korban pengganti) keselamatan Manusia “Anak Domba seperti telah di sembelih”(Wahyu 5:6)

Korban Anak Domba merupakan sarana untuk memulihkan hubungan Allah dan manusia. Korban Anak Domba membesarkan umat dari kutukan/hukuman Allah. Dan dengan darah Anak Domba, keselamatan dapat terjadi.
Tuhan Yesus telah mengorbankan diri-Nya dengan sukarela dan penuh kasih. Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu didepan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-nya (Kisah Para Rasul 8:32) Dalam kehinaa-Nya berlangsunglah hukuman-Nya; siapakah yang akan menceritakan asal-usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi. (Kisah Para Rasul 8:33)
Ia tidak memberontak ketika dibawa ke pembantaian, yaitu kayu salib Kalvari. Nyawa-Nya diberikan untuk menebus nyawa kita yang dikuasai dosa. Darah-Nya terkuras habis, untuk menyelamatkan kita dari hukuman kekal, disucikan-Nya kita, dibenarkan-Nya dan dijadikan ciptaan baru di dalam Tuhan. Kematian Anak Domba perlu bagi keselamatan umat manusia.
Kita patut bersyukur atas karya Yesus ini karena karya Kristus sekali untuk selamanya. Di sinilah makna sebenarnya, oleh karena itu orang Kristen tidak perlu mempersembahkan korban berupa binatang untuk menghapus dosa.
           
2.      Anak Domba Bertanduk Tujuh dan Bermata Tujuh (Wahyu 5:6)

a)      Tanduk menunjukkan kepada kekuasaan dan kekuatan
Biasanya domba yang memiliki tanduk merupakan pemimpin dari kawanan domba yang lain. Hal ini ditunjukkan kepada Anak Domba Allah yaitu Tuhan Yesus, maka Ia setelah melewati masa penderitaan dan kematian-Nya, pada hari yang ketiga, Ia bangkit dari kematian, dan setelah itu tinggal di dalam dunia selama 40 hari, lalu naik ke Surga. Tuhan Yesus tetap memiliki kekuasaan penuh di bumi dan di Surga (Matius 28:18).

Anak Domba yang memiliki tanduk tujuh, menunjukkan bahwa Yesus Kristus adalah Raja atas segala raja, yang kekuasaan dan kekuatan-Nya sempurna, bahkan pemerintahan-Nyapun sempurna, tidak berkesudahan, dari kekal sampai kekal (Lukas 1:33). Terpujilah Tuhan kita Yesus Kristus, Dialah yang patut menerima pujian dan hormat, dan kemuliaan sampai selama-lamanya.

b)     Bermata tujuh adalah Ketujuh Roh Allah (Yohanes 14:6)
Seperti janji dari pada Tuhan Yesus bahwa Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain. Tuhan Yesus telah mengutus Roh Kudus kepada setiap orang percaya dimana saja, Roh Kudus yang akan selalu mendampingi serta menyertai gereja Tuhan saat ini. Gereja adalah Tubuh Kristus membutuhkan Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus, gereja tidak akan bertumbuh dan berbuah, serta menjadi garam dan terang dunia. Roh Kudus juga merupakan meterai, bahwa kita milik Allah (Efesus 1:13-14).
           
3.      Segala Pujian, Hormat, Sembah dan Kemuliaan Hanya Bagi Tuhan Yesus (Wahyu 6:12-14)
Hidup manusia hanyalah untuk memuliakan Dia, kita dijadikan untuk memuliakan Dia. Memuliakan Tuhan Yesus bisa melalui: pujian dan ibadah dengan tulus dan sepenuh hati, melakukan segala kegiatan kita dengan takut akan Tuhan, mempergunakan waktu dan harta kita secara bertanggung jawab, karena semua dari Allah asalnya. Segala perbuatan, pikiran, perkataan dan tingkah laku, mencerminkan Kristus, hidup menjadi teladan serta penuh dedikasi.
Seluruh hidup kita merupakan persembahan yang hidup yang menyenangkan hati Tuhan (Roma 12:1-2). Segala pujian bagi Anak Domba Allah di Surga dan di bumi.
           
KESIMPULAN

Dengan memahami keberadaan Yesus Kristus sebagai Anak Domba Allah yang telah tersembelih, dan layak menerima segala hormat, pujian, kemuliaan dan kuasa, maka kita harus menggantungkan-Nya dalam setiap hidup kita sebagai syukur kita atas segala karya-Nya.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...