SALING MENGASIHI DI MULAI DARI KELUARGA




                        Bahan : Kejadian 2:24 ; Efesus 5:22-33
                        Tujuan :  Agar setelah merenungkan Firman Tuhan ini
·       Memiliki tindakan untuk mengasihi
·       Kasih yang utuh berdasar  kepada kasih Kristus
·       Saling menghormati  dan menaati diantara anggota keluarga

PENDAHULUAN

M
enjadi keluarga Kristiani yang saling mengasihi, saling menyayangi itulah yang menjadi kerinduan bagi kita semua. Kadang kita tidak berdaya, karena tidak tahu memulainya. Melalui Firman Tuhan inilah kita belajar dari keluarga. Keluarga adalah satu unit kecil gereja dan masyarakat. Kita kenal dengan istilah keluarga inti dan keluarga besar. Saling mengasihi dimulai dari keluarga. Sejak dari semula Allah menetapkan pernikahan dan kesatuan keluarga adalah pemerintahan kecil yang paling dan paling penting di muka bumi ini. Satu orang laki-laki dan satu orang wanita yang menjadi satu daging, bersatu secara jasmani dan rohani. “Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”(Markus 10:7-9)
Dimulai dari keluarga inilah kita dibentuk, diproses untuk mewujudkan atau mempraktekkan kasih.

ISI RENUNGAN

1.Menunjukkan tindakkan mengasihi yang tindak balik

Kasih yang penuh pengorbanan, kasih yang menguduskan, kasih yang penuh perhatian, kasih yang tidak akan dirusakkan.Apabila dalam keluarga itu menempatkan Tuhan di atas rumah tangganya. “Berbahagilah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkanNya! Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu! Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu! Sesunggunya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN. Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu, dan melihat anak-anak dari anak-anakmu! Damai sejahtera atas Israel!”  (Mazmur 128:1-6). Tuhan memberkati keluarga,  apabila  dalam keluarga setiap anggotanya menunjukkan atau menjalankan tanggungjawab dan fungsi, sehingga ada hubungan yang baik terjadi dalam anggota keluarga. Saling mengasihi bukan dengan perkataan akan tetapi perbuatan.

2.Rela Berkorban

Tanggungjawab suami mengasihi isteri seperti dirinya sendiri. Kristus sebagai kepala gereja yang rela mengorbankan dirinNya sendiri untuk menyelamatkan gerejanNya. Kasih Kristus adalah kasih yang penuh dengan pengorbanan. Rela berkorban inilah yang dimulai dari keluarga. Inilah dasar bertumbuhnya suasana yang saling mengasihi. Pengorbanan isteri kepada suami dan anak-anak sangat dalam sekali. Kalau tidak ada isteri rumah tangga jadi kacau balau, bayangkan seadainya isteri yang bekerja seminggu saja, sedang sang suami memasak dan mengurus, momong anak-anak, memandikan anak-anak yang masih bayi..wah jadi tidak karuan. Makanya suami jangan macam-macam ya. Isteri sebagai penolong. Kalau isteri sebagai penolong dinilai secara umum lebih kuat mana? Yang ditolong, apa yang menolong? Tentu jawabnya yang menolong, kan! Maka kasihilah isterimu seperti kamu mengasihi diri sendiri. Tanggung jawab suami adalah melindungi, mengayomi, mengasihi, mencukupi kebutuhan sehari-hari dan lain sebagainya. Dan sebaliknya hai isteri-isteri hormati suamimu, jangan mengatur, merongrong, dan mendekte suami, dan memonitor. Kasih Kristus adalah dasar hidup suami isteri.”Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada TUHAN, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikianl jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.”(Efesus 5:22-24, baca sampai ayat 33)

3.Saling Menghormati dan Mempercayai

Kehidupan rumah tangga orang percaya yang dipenuhi oleh Roh Kudus. Dalam Efesus 6:2-4 yang berbunyi ”Hormatilah ayahmu dan ibumu-ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi. Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.” Saling mempercayai adalah sangat penting. Bagaimana seharusnya sikap Bapak-bapak terhadap anak-anaknya. Para Bapak agar jangan membangkitkan amarah di dalam hati anak-anak. Inti dari peringatan Paulus bagi semua orang tua dengan ajaran dan nasehat Tuhan ialah : agar mereka belajar mempercayai anak-anak mereka. Saling mempercayai adalah dasar utama mewujudkan kasih dalam keluarga.
Kata yang tepat untuk menggambarkan kata hormat yang paling dalam dari seorang anak terhadap orang tua  yaitu perintah yang terdapat dalam hukum ke 6 dari sepuluh hukum. “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang di berkati TUHAN, Allahmu, kepadamu.” (Keluaran 20:12). Hukum ini mencakup semua tindakan-tindakan yang baik, hormat dan taat pada orang tua. Saling menghormati tidak hanya di tuntut dari anak-anak kepada orang tua saja, tapi sebaliknya orang tua juga harus menghormati anak-anak sebagai pribadi yang utuh di hadapan Tuhan. Baca juga Keluaran 21:15,17)

4.Saling Menaati

“Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan.”(Efesus 5:22). Isteri tunduk pada suami. Inilah tugas yang diberikan Allah untuk membantu suami. Menghormati dan mengasihi suami, menjadi seorang ibu yang mengatur rumah tangga yang baik.”Hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar firman Allah jangan dihujat orang.”(Titus 2:5). Bagi anda para isteri, hendaklah tunduk pada suami, seperti halnya tunduk kepada Tuhan. Inilah dasar yang tidak bisa ditolak dengan alasan apapun. Apakah gaji Isteri lebih tinggi dari suami, maka sang isteri lebih dominan dan tidak mau tunduk. Apapaun alasanya isteri tetap tunduk pada suami, seperti halnya kepada Tuhan. Nah inilah kunci rahasia sehingga rumah tangga berhasil dan diberkati. Untuk suami tidak boleh semena-mena terhadap isteri, hanya menuntut haknya saja dan kewajibanya tidak dilakukan. Seorang suami harus bisa mengasihi isteri anda seperti Yesus mengasihi jemaat hingga rela mengorbankan diriNya. Jangan bersikap kasar, melukai, memukul, membentak, menghina, mengejek bahkan menjelek-jelekkan isteri dihadapan orang banyak, begitu juga perbuatan yang sangat negatif lainya. Ini sangat bertolak belakang dengan cara Tuhan Yesus Kristus yang sangat mengasihi jemaat.

KESIMPULAN

Saling mengasihi dimulai dari keluarga. Apabila ada di dalam Kristus maka akan terwujud saling menghormati, rela berkorban, saling menaati, saling mempercayai diantara anggota keluarga. Tuhan memberkati.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...