MEMILIKI HIKMAT




                        Bahan : Amsal 8
                        Tujuan : Agar setelah merenungkan Firman Tuhan ini
·       Belajar mengasihi.
·       Tekum menyelidiki, merenungkan Firman Tuhan.
·       Apa gunanya memiliki seiisi dunia tapi tidak memiliki kasih, akan sia-sia.
·       Memililiki kasih maka supaya perbuatan saudara tidak percuma.

PENDAHULUAN

S
etiap tahun di Gereja kami pada saat buka tahun, sehabis ibadah selalu disertai pembagian ayat-ayat Firman Tuhan. Pada awal tahun 2017 ini para jemaat satu persatu mengambil gulungan kecil kertas yang dikemas secara apik oleh pengerja. Gulungan kertas tersebut bertuliskan ayat-ayat Firman Tuhan. Saya mendapat gulungan kertas tersebut berkombinasi warna hijau, dan ayat mas tersebut berbunyi: ”Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku.”(Amsal 8:17)
Jemaat menerima ayat-ayat Firman Tuhan dengan wajah yang berseri-seri. Ini menandakann bahwa mereka benar-benar mengasihi Allah. Sebab siapa yang yang mencari Allah tidak akan ditinggalkannya. Jemaat dengan tekun beribadah, memuji, bersorak-sorai dengan segenap hati memuliakan Tuhan. Jemaat, pengerja, Majelis, pendeta, gembala sidang dan semuanya diberkati Tuhan. Saya sebagai orang awam atau jemaat biasa yang tidak biasa menulis atau berbicara didepan umum. Itulah diri saya yang tidak bisa menulis renungan ini dengan apik. Tapi itu semua saya pasrahkan kepada Allah, sebab hanya Dialah yang berbicara melalui FirmanNya.

ISI RENUNGAN

Mendapat ayat mas tersebut diatas, maka akan kucoba belajar merenungkan Firman Tuhan ini. Untuk memulai tahun baru ini marilah kita:

1.Saling Mengasihi

“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” (Matius 7:12).
Kalau anda tidak ingin diolok-olok orang, maka janganlah mengolok-olok orang. Kalau tidak ingin ditipu, janganlah menipu orang lain, Kalau anda tidak ingin dicaci maki orang maka janganlah mencaci maki orang. Kalau anda ingin dihormati maka hormatilah juga orang lain. Percuma melakukan segala sesuatu melakukan ini dan itu tapi dengan muka bersungut-sungut dan berbantah-bantah, mengomel. Dalam Filipi 2:14,15 yang berbunyi”Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantah, supaya kamu tidak beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela ditengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya diantara mereka seperti bintang-bintang di dunia.” Menjadi kesaksian bahwa kasih Allah itu nyata, karena Kasih berasal dari Allah.
“Saudara-saudaraku yang yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.”(1 Yohanes 4:7). Melalui Yesus Kristuslah teladan untuk mewujudkan kasih. Kasih harus kita kembangkan. Yohanes menasehati kita untuk saling mengasih, memperhatikan sesama kita, dan menolong orang lain. “Sebab Aku telah memberikan suatu teladaan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.”(Yohanes 13:15). Meskipun kita bisa berbicara bermacam-macam bahasa, pengetahuan yang luas, kaya raya, pandai, sukarelawan, memiliki title yang tinggi, kedudukan yang tinggi, memiliki tempat yang terhormat, pangkat, golongan tertinggi, pandai menghibur seseorang. Itu semua akan sia-sia belaka kalau tidak memiliki kasih. Sama seperti tong kosong nyaring bunyinya. (1 Korintus 13:1). Seorang yang kaya raya; mobil mewah, wajah ganteng, cantik, pandai berbicara, menjadi pimpinan akan tetapi memiliki sifat yang buruk yaitu pemarah, pendendam kepada setiap anak buahnya/bawahannya, tidak memikirkan kesejahteraan karyawan, tidak peduli terhadap bawahanya. Alkitab dengan jelas bahwa semuanya itu sia-sia belaka alias percuma. Ia memiliki segalanya tapi tidak mempunyai kasih, yaa… bohong itu namanya. (1 Korintus 13:2). Saat ini mungkin saudara tidak perduli terhadap teman, tidak perduli terhadap saudara sendiri, tidak perduli terhadap sesama, kesukaanya menghina orang, mengolok-olok, mengejek, merasa lebih pintar/pandai dari yang lain, sombong, tinggi hati dan menganggap rendah orang lain. Inilah pengakuan saya sebagai penulis yang memiliki sifat-sifat buruk teraebut diatas. Saat menulis renungan inipun penulis dalam keadaan sakit demam, juga batuk. Oleh sebab itu menapaki tahun ini, supaya hidup tidak sia-sia, maka harus berubah dan minta ampun kepada Tuhan. Untuk bisa berubah undanglah Roh Kudus dalam hidup saudara, supaya mengubah anda lebih baik. Biarlah Roh Kudus bekerja pada diri saudara.

2.Ketekunan

Orang yang tekun itu adalah ada niat hati yang sungguh-sungguh, rajin melakukan apapun dengan baik, melakukan pekerjaan dengan setia tidak gampang menyerah atau putus asa, memiliki harapan. Orang yang tekun sama dengan berhasil.Ketika orang-orang buangan lain kemugkinan sedang bingung bagaimana dengan nasib diri mereka sendiri. Akan tetapi berbeda dengan kehidupan Ezra bertekun merenungkan Firman Taurat Tuhan baik siang maupun malam. Ezra adalah ahli Taurat Tuhan karena suka meneliti Taurat Tuhan (Ezra 7:11-12 dan ayat 21. Disamping itu dia Ezra rajin dan tekun mendidik, mengajar Taurat Tuhan kepada orang-orang buangan di Babel. Lihat, ketika Ezra diutus ke Yerusalem iapun tidak lupa membawa sebuah kitab Taurat sebagai dasar untuk mengajarkan tentang iman. Inilah berkat Tuhan itu nyata dalam kehidupan Ezra, menjadi kesaksian bagi bangsanya. Sehingga raja tidak ragu lagi kepada Ezra untuk melaksanakan tugas yang dipercayakan dari sang raja Artahsasta, sebab dia sanggat bertanggungjawab, baca Ezra 7:17. Kenapa Ezra berhasil menunaikan tugasnya, karena disamping ia mengajar, tapi ia juga melakukan, mempraktekkan Taurat Tuhan dalam kehidupanya. Inilah rahasiannya sehingga hehidupannya menjadi berkat bagi semua orang. Istri Ayub berkata tinggalkanlah Tuhanmu, akan tetapi Ayub tahan uji, ia tetap tekun melakukan Firman Tuhan. (Ayub 2:9-10)

KESIMPULAN

Apa gunannya memiliki seiisi dunia ini tapi tidak memiliki hikmat dalam setiap kehidupannya, kama semuannya itu tidak ada artinya seperti tong kosong yang berbunyi nyaring, tidak ada isinya. Pengenalan yang benar akan wejangan hitmat dari Allah kepada manusia harus melebihi kekayaan dunia ini. Maka itulah yang dapat diperkenan oleh ALLAH.”TUHAN telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaanNya, sebagai perbuatanNya yang pertama-tama dahulu kala.”(Amsal 8:22). Yesus sebagai AnakNya sendiri, yang dikasihiNya, dan membawa Dia kepangkuanNYa. Yesus dilahirkan sebagai Anak Tunggal Bapa, dan ini sebelum dunia ada.”Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.”(Kolose 1:17). Inilah karya pendamaianNya dan Rahasia tentang Dia yang tinggal ditengah-tengah orang percaya. Amin

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...