BANGUNAN RUMAH TANGGA YANG KOKOH




                        Bahan : Mazmur 128
                        Tujuan : Agar setelah merenungkan Firman Tuhan ini
·         Memahami dasar-dasar rumah tangga Kristen yang kuat
·         Rindu memiliki rumah tangga yang kokoh kuat
·         Menerapkan prinsip Alkitab dalam kehidupan rumah tangga

PENDAHULUAN

J
ika kita melihat permainan rumah rumahan anak-anak yang di susun dari potongan-potongan balok kayu yang sudah dicat indah, kita akan melihat bangunan rumah yang indah, namun tidak kokoh. Seringkali balok-balok itu memang di cat sangat bagus, namun rumah yang disusun dengan dengan susah payah itu, sedikit mendapat dorongan saja akan ambruk berantakan semua.
Berbeda pula dengan mainan rumah-rumahan zaman sekarang yang terbuat dari bahan plastik. Balok plastik itu satu sama lain dibuat dapat saling mengait, sehingga rumah-rumahan yang dibangun akan lebih kokoh. Meskipun demikian, jika pemasangan tidak benar atau kurang lengkap, misalnya belum dipasang satu sisi dinding, atau dipasangi bagian dasar, atau kaitan antar balok plastik tidak mengait dengan erat, rumah-rumahan tersebut tetap saja dengan mudah akan rubuh berantakan.
Membangun rumah yang sebanarnya, tentu saja juga mempunyai masalah yang sama, bahkan lebih rumit. Pemasangan tiap-tiap bagian harus benar dan merekat dengan baik. Dasar atau fondasi harus teguh supaya rumah tidak runtuh. Dinding harus direkatkan dengan baik, disemen dengan baik agar kuat. Atap harus rapat supaya tidak bocor. Pintu yang dapat membuka dan menutup dengan baik, jendela sebagai syarat ventilasi, semua harus diperhatikan dengan baik dan teliti.

ISI RENUNGAN

Bagaimana dengan bangunan rumah tangga? Sebenarnya secara prinsip tidak terlalu jauh berbeda dengan bangunan fisik sebuah rumah. Rumah tangga yang kokoh, dalam hal ini rumah tangga Kristen, juga perlu memenuhi persyaratan, supaya rumah tangga yang dibangun akan teguh selamanya.

1.Fondasi

Dasar bangunan rumah tangga Kristen adalah batu karang yang teguh, Yaitu Firman Allah, Firman yang menjadi manusia, Yesus Kristus.
Yesus dalam perumpamaanNya mengatakan, bahwa setiap orang yang mendengar perkataanNya dan melakukanya, sama seperti orang yang membangun rumah di atas batu, sedang yang mendengar namun tidak melakukanya, seperti orang bodoh yang membangun rumah diatas pasir. Ketika hujan turun dan banjir datang, rumah diatas batu akan tetap berdiri teguh, sedang rumah diatas pasir akan rubuh dan rusak parah. (Matius 7:24-27). Jika kita ingin rumah tangga yang kita bangun berhasil dan kokoh, dasar dari pembangunan rumah tangga haruslah Kristus. Dengan Kristus sebagai landasan, apapun yang kita lakukan, tentu tidak akan menyimpang dari Firman dan perintahNya.
Ada beberapa contoh dasar yang keliru dalam membangun rumah tangga, misalnya:
a)  Materi, ada sebagian orang yang membangun rumah tangga hanya dengan tujuan memperbaiki kondisi ekonomi, ini merupakan satu contoh dasar membangun yang salah.
b)    Cinta Eros, ada sebagian orang yang membangun rumah tangga bukan sekedar saling mengasihi secara tulus, melainkan hanya berdasar nafsu birahi yang menguasai.
c)     Pengandalan diri sendiri, rumah tangga dibangun dengan keyakinan diri sendiri sudah mampu menopang sebuah keluarga. Padahal kemampuan kita sebagai manusia sangat terbatas, rumah tangga yang dibangun semestinya mengandalkan Tuhan dan bukan manusia.
d)   Tuntutan masyarakat, karena kuatir dianggap”tidak laku”, ada juga sebagian orang yang memilih asal menikah dan berumah tangga. Dasar pembentukan rumah tangga semacam ini jelas keliru.

2.Dinding

Saat membangun sebuah rumah, kekuatan dinding sangat penting. Dinding disusun dari bata-bata, direkatkan dengan adukan semen, pasir dan air. Apabila dinding terbuat dari papan, tentu akan direkatkan dengan paku-paku yang besar dan kuat. Dinding yang tidak kuat, tentu gampang rubuh. Jika kita ingat dongeng tiga anak babi yang membangun rumah dari jerami, papan dan bata, dinding rumah yang dibangun asal-asalan mudah rubuh dan penghuninya diserang serigala jahat.
Dinding dalam membangun rumah tangga Kristen adalah kasih. Tanpa kasih yang mengikat dan mempersatukan seluruh anggota rumah tangga, tak akan terbentuk rumah tangga yang bahagia dan kokoh.
Kolose 3:18-21 menuliskan bagaimana istri, suami, anak dan orang tua saling berinteraksi dalam satu rumah tangga. Istri yang tunduk pada suami, suami yang mengasihi istri. Anak yang taat pada orang tua, orang tua yang tidak menyakiti hati anak. Semua adalah karena kasih. Karena kasih, seorang istri baru dapat tunduk pada suaminya. Karena kasih, seorang suami baru bisa mengasihi dan melindungi istrinya. Karena kasih, seorang anak akan taat pada orang tuanya. Karena kasih, orang tua tidak akan menyakiti hati anaknya. Kasih adalah pengikat yang kuat bagi dinding sebuah rumah tangga yang kokoh.

3.Atap

Atap sangat penting artinya bagi sebuah bangunan rumah. Bagi sebuah rumah tangga Kristen, atap bangunan rumah tangga kita adalah Mezbah keluarga. Family Altar yang menaungi seluruh isi keluarga. Hubungan yang hangat dan intim antar sesama penghuni keluarga, serta antara seluruh keluarga dengan Tuhan, adalah atap yang menaungi rumah tangga dari segala bentuk cuaca kehidupan. Mezbah keluarga perlu dibangun, dan secara rutin dijalankan. Bersama seluruh keluarga memuji Tuhan, merenungkan FirmanNya, bersekutu denganNya dalam puja, puji dan doa. Adanya sebuah Mezbah keluarga akan membuat kasih yang ada semakin hangat dan nyata. Dan persekutuan seisi rumah tangga dengan Tuhan dapat mencegah berbagai hal buruk terjadi, seperti narkoba, pergaulan bebas, perbuatan tak senonoh, dll.

4.Pintu dan jendela

Pintu dan jendela adalah syarat bagi sebuah rumah, supaya penghuni rumah dapat berhubungan dengan dunia luar. Sering ada lelucon dalam bentuk komik, dimana seseorang membangun sebuah rumah yang kokoh, namun kelupaan memasang pintu dan jendela. Akibatnya, orang yang di dalam rumah terkurung, tak dapat berhubungan dengan dunia luar sama sekali.
Rumah tangga Kristen juga memerlukan pintu dan jendela. Kita perlu bergaul dengan masyarakat sekitar kita. Dalam kesempatan inilah, kita berbagi kasih Kristus. Kita membuka pintu kasih Kristus dengan menjadi saksinNya, menjadi terang dan garam bagu dunia ini, dan memuliakan nama Bapa. Kita membuka jendela hati kita, membuka wawasan kita agar kita dapat mengkuti perkembangan zaman, kita tahu menempatkan diri secara benar sebagai saksi Kristus.

KESIMPULAN

Ibrani 3:4 mengatakan, “Sebab setiap rumah dibangun oleh seorang ahli bangunan, tetapi ahli bangunan segala sesuatu ialah Allah.” Dalam membangun rumah tangga Kristen yang kokoh dan berhasil, syarat utama adalah memohon Tuhan sendiri yang membangunnya bagi kita. Kristuslah landasan teguh bangunan rumah tangga kita, kasihNya menjadi pengikat yang sempurna, persekutuan denganNya menaungi dan melindungi kita. Dan dengan kasih ilahi yang begitu besar dalam kehidupan rumah tangga kita, tentu kita harus membuka pintu dan membaginya pada masyarakat sekitar, agar mereka juga memperoleh kekokohan rumah tangga yang bahagia dalam Kristus.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...