Bahan :
Ulangan28:1-6 ; 2 Tawarikh 31:20-21
Tujuan :
Agar setelah merenungkan Firman Tuhan ini
·
Memahami
rahasia keberhasilan dalam pekerjaan sesuai dengan Alkitab
·
Belajar
menanggalkan cara lama yang salah dan menggantinya dengan prinsip kerja
Alkitabiah.
·
Menerapkan
prinsip Alkitab dalam pekerjaan.
PENDAHULUAN
K
|
etika
Charles Dickens diminta untuk mengungkapkan rahasia keberhasilan hidupnya, ia
berkata, “Apa saja telah kucoba untuk melakukannya didalam hidupku. Aku telah
mencobanya sepenuh hatiku dan melakukannya dengan sebaik mungkin. Bila aku
telah mencurahkan diriku untuk apa saja, maka aku mencurahkan diriku
sepenuhnya.”
Sementara
Henry Ford memberikan saran untuk keberhasilan: “Sebelum melakukan segala
sesuatu yang lain, persiapan yang baik merupakan rahasia keberhasilan.”
ISI RENUNGAN
Semua
orang ingin berhasil dalam melakukan pekerjaanya, tak seorangpun ingin gagal.
Tetapi, tentu saja, kriteria berhasil bagi bagi satu orang berbeda bagi orang
lain. Ada yang menilai keberhasilan dengan kekayaan, ada yang dengan kedudukan
dan jabatan, ada juga yang merasa berhasil jika sudah mencapai target tertentu.
Bagaimana kriteria berhasil bagi seorang anak Tuhan? Bagaimana cara kita
mencapai keberhasilan itu? Alkitab menunjukkan pada kita beberapa point penting
yang akan membawa kita menuju keberhasilan, tentu saja keberhasilan yang sesuai
dengan kehendaknNya.
1.Mengutamakan Tuhan
Mengutamakan
Tuhan di atas segala sesuatu adalah kunci utama keberhasilan. Jika kita
berusaha melakukan suatu pekerjaan, yang pertama-tama harus kita lakukan adalah
mencari kehendak Tuhan atas pekerjaan yang kita lakukan tersebut. Apa rencana
kita sudah sesuai rencananNya? Apa rencana Tuhan seutuhnya atas usaha kita?
Apakah usaha yang kita lakukan memuliakan namaNya? Apabila kita sudah berjalan
di dalam kehendakNya, percayalah Tuhan pasti akan membuka jalan bagi kita.
Pepatah mengatakan, “awal yang baik adalah setengah keberhasilan.” Mengutamakan
kehendakNya merupakan awal yang baik, bahkan sangat baik. Dan ini sudah membawa
kita lebih daripada setengah dari keberhasilan.
Yesus
berkata, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan
Allah dan kebenaranNya, maka semua itu akan ditambahkan kepadamu.”(Matius
6:33). Selama kita mengutamakan Tuhan dalam hidup kita, Tuha akan menambahkan
apa yang kita perlu. Apa yang tak mampu kita lakukan akan Dia lakukan bagi kita,
apa yang tak mampu kita sediakan, Dia sediakan bagi kita. Jika kita baca 2 Tawarikh 31:21 Hizkia mencari Allah saat
melakukan segala sesuatu, dan Tuhan membuat segala usahanya berhasil.
2.Bersandar pada Tuhan
Dalam
melakukan usaha apapun, kita tak akan lepas dari tantangan dan kesulitan.
Mungkin kita kesulitan membuka pasar baru bagi dagangan kita. Mungkin kita
kesulitan memenuhi target yang ditetapkan atasan kita. Mungkin penghasilan kita
terasa tidak cukup untuk memenuhi standar hidup keluarga kita. Semakin ketatnya
persaingan dalam dunia kerja juga membuat tingkat stress semakin tinggi, banyak
orang membawa beban yang tak terselesaikan di kantor pulang kerumah, dan memicu
pertengkaran dalam keluarga. Sementara itu, para pengusaha terus berupaya
menawarkan berbagai”kemudahan” kredit, yang semakin memacu keinginan kita untuk
meraup lebih banyak. Akibatnya, kita makin merasa di tuntut supaya dapat
memenuhi semua “kebutuhan” itu. Jalan keluar satu-satunya adalah bersandar pada
Allah, yang menyediakan segala keperluan kita. Saat tuntutan hidup terasa
semakin mencengkram kita sehingga kita tidak mampu mengatasinya, ingatlah bahwa”Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya,
susah payah tidak akan menambahinya.”(Amsal 10:22). “Sia-sialah kamu bangun
pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh
dengan susah payah-sebab Ia memberikannya kepada yang dicintaiNya pada waktu
tidur.”(Mazmur 127:2). Sungguh, “Tuhan tidak membiarkan orang benar menderita kelaparan.”(Amsal 10:3a), Dia
tahu keperluan kita, dan Dia memenuhinya. Selama kita bersandar pada Tuhan, dan
bukan pada keinginan terhadap apa yang ditawarkan dunia. Kita akan selalu aman
dalam pemeliharaanNya.
3.Berpegang pada kebenaran
Kembali
melihat pada Hizkia, 2 Tawarikh 31:20
menyatakan bahwa Hizkia melakukan apa yang baik, apa yang jujur, apa yang benar
dihadapan Tuhan. Intinya, dalam melakukan apapun Hizkia berpegang pada
kebenaran. Banar dihadapan Tuhan, bukan dihadapan manusia. Manusia bisa saja menuntut
kita melakukan sesuatu yang menurut dia benar, tetapi sebenarnya salah di
hadapan Tuhan. menerima suap sudah merupakan sesuatu yang lumrah, namun itu
tetap salah di hadapan Tuhan. Berbuat curang merupakan sesuatu yang biasa dilakukan,
namun itu salah di hadapan Tuhan. Kebenaran di mata manusia bisa di
selewengkan, namun kebenaran di mata Tuhan adalah tetap kebenaran yang sejati,
tak ada kompromi. Saat kita tergoda untuk”sedikit” membelokkan kebenaran, ingatlah bahwa”harta benda yang diperoleh
dengan kefasikan tidak berguna.”(Amsal 10:2a), sedangkan “berkat orang jujur memperkembangkan kota.”(Amsal 11:11a).
Jika kita tetap berbegang pada kebenaran di mata Tuhan, kita pasti berhasil,
meskipun manusia mungkin menilai kita bodoh dan gagal.
KESIMPULAN
Harus kita
akui bahwa dewasa ini tidak mudah mempertahankan, apalagi memperkembangkan
suatu usaha. Baik kita membuka usaha sendiri, atau bekerja pada orang lain,
masing-masing pekerjaan penuh dengan tantangan dan kesulitan. Kadang-kadang
kitapun bimbang, apakah saya harus melakukan pekerjaan ini, atau bekerja
dikantor itu? Apakah pekerjaan yang saya lakukan dapat mencukupi kebutuhan
hidup saya dan keluarga? Dalam masa-masa
seperti ini, justru kita harus lebih mengutamakan Tuhan dan bersandar padaNya.
Rasul Paulus sudah mengatakan pada
Timotius, bahwa pada hari-hari terakhir manusia akan mencintai diri sendiri dan
menjadi hamba uang, mereka akan membual, menyombongkan diri, memfitnah,
berontak terhadap orang tua, tidak tahu berterimakasih, dan masih banyak lagi
hal-hal buruk yang terjadi, puncaknya adalah lebih menuruti hawa nafsu dari
pada menuruti Allah! Peringatan ini
harus membuat kita semakin waspada, agar kita tidak terjerumus ke dalam dosa
akhir zaman ini. Meskipun tantangan dalam usaha semakin berat, mari kita
justru semakin berpaut erat kepada Allah dan kebenaranNya, Dia yang sudah dan
akan selalu memelihara kita, pasti akan membuat usaha kita berhasil.
mantap
ReplyDelete