KUASA DOA




                        Bahan : Efesus 3:14-21 dan ayat pendukung lainya
                        Tujuan : Agar setelah merenungkan Firman Tuhan ini:
·       Memiliki kekuatan iman meskipun beban persoalan hidup sangat berat.
·       Umat Tuhan tertanam, berakar dan melekat pada Kristus.
·       Hadirkan Roh Kudus dalam kehidupan kita.
·       Hidup harus punya target supaya bisa maju.

PENDAHULUAN

S
aya pernah membaca sebuah artikel yang sangat menarik dan memberkati sehingga sampai hafal isi ceritanya walaupun tidak sama persis yang saya tulis disini. Tapi saya lupa mengenai sumbernya entah dari majalah atau di Koran atau sebuah buku  ya…Tapi yang penting isi dari kesaksian itu sangat memberkati bagi siapa saja yang membacanya. Kira-kira demikian isi kesaksian itu: “Ada seorang perempuan setengah baya datang kepada Mama(demikian perempuan tadi menyebut). Wanita itu sangat lesu, rupanya banyak sekali beban berat yang ia alami. Perempuan tadi bercerita kepada Mama. Bertahun-tahun suaminya tidak pulang karena selingkuh dengan banyak wanita, anak laki-lakinya tidak pulang karena terjerat pergaulan yang buruk, dan anak perempuannya bergaul dengan para preman sehingga tumbuh menjadi gadis yang liar. Karena tidak kuat menanggung beban yang sangat berat wanita itu mencoba bunuh diri, apalagi ditagih uang kontrakan yang sudah jatuh tempo. Dia berkata saya tidak tahu harus bagaimana, dimana Tuhan saat ini, karena Ia membiarkan saya menanggung kesesakan ini sendirian. Akhirnya Mama berkata: Ibu, apakah engkau bersedia kalau kita sama-sama berdoa sungguh-sungguh malam ini? Kita akan berdoa meminta Tuhan melakukan mujizat bagi keluargamu. Saya yakin bahwa Tuhan akan mendengar doa kita mala ini, asalkan ada iman di hati kita. Perempuan itu hanya diam membisu, tapi sinar matanya mengisyaratkan bahwa dia bersedia. Waktu kira-kira pukul 23.00 WIB Malam hari, sebelum berdoa kami menaikkan pujian’Yesus hanya sejauh doa’, kemudian kami berdoa. Setelah berdoa ada perubahan dalam dirinya, perempuan itu tadi tersenyum dan ada harapan yang pasti diwajahnya. Begitu juga dia punya target supaya keluarganya kembali dipulihkan dari keterpurukkan dan hidup penuh damai sejahtera. Ajaib sungguh ajaib  perempuan dengan beban yang sangat berat itu datang kembali ke rumah mama dan menceriterakan apa ang sedang terjadi. Dengan penuh sukacita ia berceritera’Tuhan itu ajaib’ tadi pagi suami saya yang sudah bertahun-tahun tidak pulang dan tidak perduli telah kembali. Menurut ceritera kira-kira jam 23.00 WIB malam hari, suaminya merasa gelisah dan seolah-olah ada yang memerintahkannya untuk pulang. Suaminya tidak bisa membendung rasa gelisah  itu dan akhirnya ia berkeputusan cepat pulang menemui istrinya yang sah. Yang luar biasa lagi suaminya minta supaya saya memberi maaf dan melupakan  semua perbuatan yang pernah diperbuatnya di masa yang lalu, apalagi suaminya memberinya uang yang sangat mendesak dibutuhkan untuk membayar kontrakkan rumah. Tidak hanya itu saja, anak laki-lakinya pun juga pulang. Tuhan Yesus sungguh luar biasa dan benar bahwa Dia hanya sejauh doa.

ISI RENUNGAN

Perempuan dalam kesaksian diatas berdoa dengan penuh keyakinan, berarti dia memiliki target bahwa doanya pasti dijawab oleh Tuhan. Inilah iman wanita itu, ia merasa Tuhan tidak tinggal diam. Doa dipanjatkan dengan suatu target, suatu yang sangat dibutuhkan, agar Allah kerjakan. Orang tua berdoa agar anaknya berhasil, seorang gembala sidang berdoa agar jemaatnya bertumbuh baik kwantitas maupun kwalitas imanya. Seorang yang tidak memiliki target senderung tidak bersemangat. Contoh seorang pelari dalam sebuah pertandingan harus memiliki target, kalau tidak maka berlari asal-asalan dan tidak dapat juara. Seorang petinjupun demikian halnya tidak hanya asal memukul, tapi memiliki target, sehingga tidak hanya memukul sembarangan saja. Kalau jadi pelari atau petinju tidak hanya menjadi pelari ataupun petinju asal-asalan, tapi harus punya target supaya menjadi juara. Demikian halnya dengan kehidupan kita, hidup tidak akan bisa maju karena tidak punya target, sehingga mustahil bisa maju/berhasil. Oleh sebab itu hidup harus punya target, seperti Rasul Paulus memiliki target. Dibawah ini adalah target Rasul Paulus, dan target itupun juag target kita juga.

1.”Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaanNya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh RohNya didalam batinmu.”(Efesus 3:16)

Agar umat Tuhan memiliki kekuatan karena hidup ini tidak lepas dari persoalan-persoalan atau beban hidup yang harus dipikulnya. Ketika bangsa Israel ditindas di Mesir, mereka berseru-seru minta tolong supaya dibebaskan dari perbudakan oleh bangsa Mesir, dan Tuhan menjawab doa mereka dengan memberikan Musa,(Keluaran2:23-25). Ketika Petrus dipenjara dan siap menunggu untuk dibunuh oleh Herodes seperti yang telah dilakukan kepada Yakobus, jemaat berdoa dan Petrus dengan cara Tuhan keluar dari penjara dan tidak jadi dibunuh, (KisahRasul12:5).
Kisah Para Rasul 16:25-26, Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.

2.”Sehingga oleh imanmu Kristus diam  di dalam hatimu dan kau berakar serta berdasar didalam kasih.”(Efesus 3:17)

Dalam ayat ini agar umat Tuhan tertanam dalam Kristus. Barakar dan berdasar di dalam kasih. Hal ini bukan hanya berbicara masuk kedalam, akan tetapi terikat di dalam Kristus, artinya: masalah boleh terjadi, sakit penyakit melanda, tapi tetap berjalan bersama-sama dengan Kristus, sehingga imanya tak tergoyahkan.

3.”Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.”(Efesus 3:18-19)

Kadangkala Tuhan membawa kita dalam badai pertempuran. Kesaksian perempuan diatas hidup dalam suatu pertempuran. Dalam suatu pertempuran orang bisa menang ataupun kalah. Puji Tuhan perempuan yang bersaksi itu memperoleh kemenangan dalam suatu pertempuran yang sangat dahsyat. Imanya tak tergoyahkan karena menghadirkan Roh Kudus, tidak cuek terhadap Roh Kudus. Dengan pertempuran itu perempuan tersebut semakin mengenal Allah lebih dekat.

KESIMPULAN

Selagi manusia masih hidup, tidak lepas dari yang namanya beban persolan hidup yang silih berganti. Agar umat Tuhan tetap memiliki kekuatan iman, maka harus berakar dan berdasar di dalam Kristus. Hadirkan Roh Kudus di dalam hidupmu. Bawalah segala sesuatu di dalam doa. Sebab didalam doa ada kuasa. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, sekalipun dihadapan manusia mustahil. Kiranya renungan ini menjadi berkat bagi siapa saja yang membacanya. Tuhan Yesus memberkati.

PENGUASAAN DAN PENGENDALIAN DIRI




                        Bahan : 1 Korintus 9:25 ; Dan ayat-ayat pendukung lainya
                        Tujuan : Agar setelah merenungkan Firman Tuhan ini:
·         Mampu menunjukkan sikap penguasaan dan pengendalian diri
·         Tetap memegang teguh nilai-nilai iman
·         Dapat menguasai diri untuk tidak melakukan hal-hal yang berbau dosa.
·         Memiliki karakter seperti Juruselamat kita Yesus Kristus.

PENDAHULUAN

J
alan raya bukan sekedar tempat lalu lalangnya sepeda pancal, becak, sepeda motor, mobil dan kendaraan yang lainya. Jalan adalah tempat berinteraksi kehidupan masyarakat. Di jalan tidak sedikit kita jumpai perilaku para pengendara yang dapat merugikan dirinya sendiri maupun nyawa orang lain. Suatu contoh:”berkendara menyalip dari jalur kiri.” Saya seringkali menjumpai di Kota Besar Malang yang sangat ramai lalu lintasnya dan padat. Saya lagi naik sepeda motor berangkat bekerja seperti biasanya, tiba-tiba ada motor yang tancap gas dan melaju sangat kencang sekali menyalib dari sebelah kiri. Ini yang membuat saya kaget, sepeda sayapun oleng. Ada lagi saya sudah menyalakan lampu sein tanda belok kiri, tiba-tiba ada motor yang serobot. Hal inilah yang saya kesal. Hal ini kelihatan sepele menyalib dari sebelah kiri. Kadang-kadang kitapun juga bisa lupa diri, karena menganggap sepele peraturan-peraturan dan tidak mau tertib, malah merugikan orang lain dan ujung-ujungnya adalah emosi, marah, mengumpat, adu fisik bisa terjadi kepada orang yang menyalib tadi, karena tidak bisa mengendalikan diri, dan tidak ada penguasaan diri.

ISI RENUNGAN

Pengendalian diri berasal dari bahasa Yunani EGKATERIA (Memiliki kuasa untuk menahan diri). Pengendalian diri adalah salah satu buah roh (Galatia 5:22-23). Penguasan dan pengendalian diri berarti tidak melakukan suatu keinginan, yaitu keinginan duniawi yang membawa kepada kesesatan. Penguasaan dan pengendalian diri  akan membentuk menjadi pribadi yang lebih dewasa, sehingga tidak akan mudah jatuh ke dalam dosa. Dibawah ini ini ada beberapa hal untuk bisa menguasai diri, antara lain:

1.Mata

“Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.” (Matius 6:22-23).
Jika kita tidak dapat menguasai mata kita, maka sangat mudah sekali terjerumus dalam dosa. Jaman sekarang yang sudah canggih, yaitu media komunikasi yang dapat mempengaruhi mata kita yaitu karena ada berita yang isinya negatif, misalnya film porno. Itulah kenikmatan dunia yang menarik bagi siapa saja yang tidak bisa menguasai matanya.

2.Pikiran

Pikiran juga dapat terganggu. Jika tidak dapat menguasai pikiran, maka tindakan juga tidak bisa dikuasai pula. Apabila pikiran kita terus di asah oleh Firman Allah, maka segala perbuatan dan tindakan kita akan terkendali. “Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah, kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,”(2 Korintus 10:5) Allah mengetahui setiap pikiran dan tidak ada yang bisa sembunyi dihadapanNya. “Engkau mengetahui kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.” (Mazmur 139:2) Maka tolaklah dan lawanlah pikiran-pikiran yang jahat dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus. “ Jadi akhirnya saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut di puji, pikirkanlah semuanya itu.” (Filipi 4:8) Dan berhati-hatilah selalu apa yang di lihat oleh mata dan apa yang didengar oleh telinga dalam kehidupan kita sehari-hari seperti media yang disusupi hal-hal yang negatif masuk di handpone, televise, majalah, buku-buku, gambar-gambar, dan media-media lainya yang dapat  mempengaruhi pikiran yang jelek dan menyesatkan. “Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging, dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.”(1 Yohanes 2:16)

3.Lidah

Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran.”(Amsal 21:23). Sangat penting untuk kita bisa mengontrol setiap kata-kata yang keluar dari mulut kita. Dalam Yakobus mengibaratkan lidah kita ini seperti api. Betapapun kecilnya api, namun dapat membakar hutan yang besar. Banyak sekali masalah masalah yang datang karena perkataan yag kita keluarkan. Kendalikan lidahmu untuk membawa berkat yaitu: tidak ada perkataan kotor, jorok, tidak memiliki tabiat yang tidak terpuji, misalnya: ucapan-ucapan yang menyakitkan, suka menjelek-njelekkan keburukan orang lain, menggosip dan lain-lain. “Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu.”(Mazmur 34:13) Ingat sebelum apa yang kita ucapkan Tuhan sudah tahu. “Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuannya telah Kauketahui, ya TUHAN.”(Mazmur 139:4)

KESIMPULAN

Orang yang takut akan Tuhan pun juga bisa jatuh ke dalam dosa, karena gagal menguasai dan mengendalikan diri. Memang penguasaan dan pengendalian diri itu sulit dan membutuhkan proses yang sangat panjang. Untuk itu kita tidak bisa berjalan sendiri dan harus meminta pertolongan Roh Kudus supaya kita dapat menaklukkan kedangingan dan dapat menguasai dan pengendalian diri. Terimakasih kepada para pembaca dan kiranya renungan ini bisa membawa berkat. Amin
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...