GARAM DAN TERANG DUNIA


                        Bahan : Matius 5:13-16
                        Tujuan: Agar setelah merenungkan Firman Tuhan ini:
·        Mengerti makna garam dunia dan terang dunia
·         Ingin hidup suci dan benar agar dapat menjadi garam dan terang dunia
·        Menjadikan hidup ini sebagai garam & terang dunia dengan pimpinan Tuhan

PENDAHULUAN

G
aram dihargai sebagai alat pengawet dan untuk bumbu makanan. Dalam Matius 5:13, menunjuk pada umumnya garam dibuang karena sudah tidak ada harganya. Garam macam itu terjadi dari karang fosil. Karena ketidak murnian dan perubahan-perubahan kimiawi maka lapisan luarnya biasanya kurang sedap.
Elisa menggunakan garam untuk menyehatkan air yang tidak baik dimata air Yeriko.
Terang dunia berhubungan dengan Firman, Firman disebut sebagai terang. Peristiwa yang membuat Yesus memilih perumpamaan ini mungkin penyalaan lampu bercabang di halaman Puri Wanita untuk melambangkan tiang api di padang gurun. Perumpamaan ini diperluas gambaranya ialah tentang ruas jalan yang di selubungi kegelapan melalui mana orang berjalan di belakang lampu yang terang yang menyisihkan kegelapan, sementara lampu bergerak maju kedepan. Setiap orang yang tidak mengikutinya akan tersesat. Dalam arti rohani adalah perlu untuk mengikuti terang dunia.
Perihal ”Garam Dunia,” yang dimaksud dunia adalah “kosmos”, yaitu kehidupan di dunia secara keseluruhan (sosial, budaya dsb). Menjadi “garam dunia” berarti menggarami keseluruhan hidup.
Perihal “Terang Dunia”, untuk kata dunia digunakan “ge” asal kata Geologi berasal dari Yunani [ge-,”bumi”] dan [logos, itu,”ilmu”] adalah Ilmu (sains yang mempelajari bumi, yang berarti planet bumi, jadi terang dunia artinya menerangi bagaikan matahari sehingga selain menerangi banyak fungsi yang lain.

ISI RENUNGAN

Dasar pengertian yang sangat penting dalam ajaran Yesus adalah Ia tak pernah menyamakan hubungan murid-murid dengan Allah dengan hubunganNya sendiri dengan Allah. Mengapa?
Yesus menganjurkan agar setiap orang percaya hendaknya menjadi garam dan terang dunia, artinya hidup kita menjadi saksi yang hidup bagi masyarakat dalam segala perbuatan dan perkataan kita.

1.Garam dihargai sebagai alat pengawet dan untuk bumbu makanan

“Kamu adalah garam dunia, jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.”(Matius 5:13)
“Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi tawar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain.”(Markus 9:50).
“Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.”(Kolose 4:6)

Kehidupan kita juga perlu mengawetkan/mempertahankan keharmonisan hubungan dengan sesame dan kita perlu memberi rasa damai, penuh kasih, memberi kesedapan dan keharuman dalam hubungan kekeluargaan dengan sesama.

2.Garam digunakan sebagai pengawet untuk menandai ciri langgeng  
   dari”perjanjian garam” antara Allah dan Israel.


“Dan tiap-tiap persembahanmu yang berupa korban sajian haruslah kaububuhi garam, janganlah kaulalaikan garam perjanjian Allahmu dari korban sajianmu; beserta segala persembahanmu haruslah kaupersembahkan garam.”(Imamat 2:13)
“Segala persembahan khusus, yakni persembahan kudus yang dipersembahkan orang Israel kepada TUHAN, aku berikan kepadamu dan kepada anak-anakmu laki-laki dan perempuan bersama-sama dengan engkau; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya; itulah suatu perjanjian garam untuk selama-lamanya di hadapan TUHAN bagimu serta bagi keturunanmu.”(Bilangan 18:19)
“Tidakkah kamu tahu, bahwa TUHAN Allah Israel telah memberikan kuasa kerajaan atas Israel kepada Daud dan anak-anaknya untuk selama-lamanya dengan suatu perjanjian garam”? (2 Tawarikh 13:5)

Di kalangan masyarakat Timur garam digunakan untuk memisahkan perjanjian, sehingga garam menjadi lambing kesetiaan dan kelanggengan. Demikian juga dalam kehidupan kita. Biarlah kesetiaan kita kepada Tuhan dan sesame tetap langgeng.

3.Terang adalah berhubungan dengan hidup
   (Yohanes 1:18)

“Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.”(Yohanes 1:4)

Dalam  dunia rohani sama halnya dengan  dunia alami. Hidup tak dapat berkembang dalam kegelapan. Tapi hal unik dalam tuntutan ini adalah corak pribadi dari penerangan itu. Hidup kita sebagai terang, maka kita perlu menjadi terang dan menerangi sekitar kita sehingga kegelapan itu sirna. Itulah tugas kita, oleh sebab itu teranglah kegelapan dunia dengan terang Kristus yang ada dalam kehidupan kita.

KESIMPULAN

Garam memang baik tapi jika sudah menjadi tawar tidak ada gunanya, akan dibuang dan diinjak-injak orang.
Jika hidup kekristenan kita hambar dan tidak menjadi terang maka tidak ada lagi gunanya. Jika orang lain kecewa dengan kita maka kita tidak akan dipercaya lagi. Kita tidak menjadi saksi yang hidup. Biarlah hidup kekristenan kita menjadi teladan dan terang Kristus dan orang lain bisa menikmatinya.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...