Bahan :
Yoel 3:9-21
Tujuan:
Agar setelah merenungkan Firman Tuhan ini:
·
Mengerti
apa maksud mata air terbit dari rumah Allah.
·
Menerima
berkat Allah.
·
Rindu
membagikan berkat kepada sesama bagi kemuliaan Tuhan saja.
PENDAHULUAN
D
|
i Timur
Tengah dimana sumber air sangat minim, wajarlah bila dalam Alkitab air menjadi
kebutuhan yang menonjol dan penting. Tidak ada yang lebih gawat bagi mereka
dari pada tidak ada air. Curah hujan merupakan tanda perkenan dan kebaikan
Allah. Ancaman terhadap hidup yang sama gawatnya ialah air yang telah
dicemarkan atau dibuat kotor dan tak bisa digunakan untuk minum. Ini merupakan
salah satu tulah di Mesir. Orang Israel mendapat air di Mara dan pahit rasanya,
dan pada zaman Nabi Elisa sumur di Yerikho tidak baik.
Pada masa
perang pasukan penyerang menutup sumber air bagi kota yang dikepung, seperti
yang dilakukan Yosafat terhadap semua mata air Moab dan oleh Holofermess di
Betulia. Dengan bijaksana Hizkia menghindarkan bahaya ini melalui pembangunan
terowongan air di Yerusalem yang masih ada sampai kini.
Air sering
dipakai melambangkan berkat Allah dan penyegaran rohani, seperti dalam Mazmur 23:2, Yesaya 32:2, dan kerinduan
akan air menunjukkan Rohani. Dalam penglihatan Yehezkiel tentang rumah Allah,
air yag keluar dari bawah ambang pintu menggambarkan mengalirnya berkat-berkat
Allah yang tak terbatas ke atas umatNya.
Yeremia
melukiskan Allah sebagai”sumber air yang
hidup”, suatu ungkapan yang bergema dalam “Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci:
Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup” Yohanes 7:38 mengenai Roh Kudus.
Perjanjian
Baru mengaitkan air dengan hidup kekal yang adalah berkat tertinggi pembasuhan
baptisan untuk pengampunan dosa.
Adanya mata-mata
air suci seperti Gihon di lembah di bawah bait Suci, mungkin sekurang-kurangnya
telah menyarankan analoginya. Dalam hal itu lembah Sitim (pohon penaga) akan
merupakan daerah lembah Kidron yang lebih rendah, dimana sampai sekarang ada
sedikit tumbuh tanaman penaga. Walaupun daerah itu sangat kering. Tapi dengan
mengingat pemakaian lambing mata air ini oleh Kristus dalam Yohanes 4:14 dan sungai dalam Wahyu 22:1-2 boleh jadi tidaklah perlu
untuk tempat yang lahiriah.
ISI RENUNGAN
Siapa orang
yang tidak ingin mendapatkan berkat? Tentu semua orang ingin. Dan berkat itu
dicari oleh semua orang. Tentunya kita pun juga ingin mendapat berkat, bukan?
Tetapi kita jangan hanya terima dan terima saja berkat demi berkat, namun ada
yang perlu kita perhatikan dan ketahui tentang beberapa hal yaitu:
1.Siapakah sumber berkat itu?
Kita tahu
memang Allah adalah sumber segala berkat. Tapi toh masih ada yang mencari
rejeki/berkat itu dengan cara yang salah yaitu melalui cara yang tidak benar,
pergi ketempat orang pintar/tempat yang dianggap bisa memberi rejeki. Semuanya
itu dilakukan untuk bisa menjadi kaya raya. Mungkin itu semua bisa memberi
rejeki tapi sifatnya tidak kekal dan sampai sejauh mana rejeki/berkat itu bisa
dinikmati disamping pemberi rejeki itu tentu akan meininta upah. Sedangkan
berkat yang Allah berikan adalah berkat Ilahi, yang mendatangkan sukacita dan
ketentraman jiwa. Bahkan Allah tidak menuntut sedikitpun dari kita. Karena Dia
adalah sumber dari segala berkat dan pemberi berkat.
2.Siapakah yang berhak menerima
berkat Tuhan
Memang
setiap orang bisa menerima berkat Tuhan, tetapi bukan setiap orang yang
menginginkan akan menerima dan merasakan
berkat itu. Yang berhak menerima berkat Tuhan adalah:
·
Yang
menjadikan Tuhan sebagai tempat perlindungan (Ayat 16b)
·
Yang
menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya Allah (ayat 17)
3.Bagaimana wujud berkat itu (Ayat
18)?
Ada berkat
Tuhan atas umatNya yang sungguh-sungguh menjadikan Tuhan sebagai tempat
perlindungan dan Allah satu-satunya. Berkat itu adalah:
· Gunung-gunung
akan meniriskan anggur baru, bukit-bukit akan mengalirkan susu. Ini adalah
gambaran tentang kesuburan pertanian.
· Sungai
akan mengalirkan air. Aliran-aliran air di Negeb yang telah disebutkan dalam Mazmur 126:4. yaitu“Pulihkanlah keadaan
kami, ya TUHAN, seperti memulihkan batang air kering ditanah Negeb!”.
·
Mata
air akan terbit dari Rumah Tuhan dan akan membasahi lembah Sitim, ini
berhubungan erat dengan sungai yang akan mengalir dari bait suci (Yehezkiel 47:1-12 ; Sungai pemberi hidup yang mengalir dari Bait
Suci. Sementara mengalir, sungai ini makin dalam dan lebar Yehezkiel 47:2-5
; Sungai
ini mengalir ke Laut Mati dan menghilangkan unsur kematianya Yehezkiel 47:8-9
; Sungai memberi hidup dan kesuburan
pada segala sesuatu yang tersentuh olehnya Yehezkiel 47:9-12 ; Tujuan sungai ini adalah membawa hidup
berkelimpahan dan kesembuhan dari Allah bagi negeri itu dan penduduknya
Yehezkiel 47:12 ; Pada waktu itu
akan mengalir air kehidupan dari Yerusalem; setengahnya mengalir ke laut timur,
dan setengah lagi mengalir ke laut barat; hal itu akan terus berlangsung dalam
musim panas dan dalam musim dingin Zakharia 14:8).
KESIMPULAN
Berkat
Allah tercurah ke atas umatNya, bagaikan mata air yang mengalir dari sungai
turun ke bumi. Seperti mata air terbit dari Rumah Allah demikian juga berkat
Allah terbit dalam Rumah Tuhan, dalam GerejaNya, dalam jemaatNya, dan dalam
setiap rumah tangga dan kehidupan orang percaya. Berkat penghiburan dan
harapan, pengampunan dosa dan hidup kekal, berkat Allah yang tak terbatas itu mengalir
ke atas umatNya.
No comments:
Post a Comment