Bahan :
Bilangan 17
Tujuan :
Agar setelah merenungkan Firman Tuhan ini
· Orang yang menerima otoritas menjadi
orang yang dipercaya atau sebagai tangan kanan.
· Anugerah Allah yang dinyatakan bagi
orang percaya pada Yesus Kristus.
· Orang yang percaya Yesus Kristus
adalah juga orang yang menerima otoritas Allah.
· Bahwa Allah adalah Allah yang benar
dan Adil
PENDAHULUAN
O
|
toritas
adalah kekuasaan yang sah, yang diberikan pada pihak lain untuk melakukan tugas
sesuai dengan fungsi yang diberikan kepada orang yang berwenang menetapkannya.
Orang yang menerima otoritas menjadi orang yang dipercaya atau sebagai tangan
kanan. Orang yang mendapat otoritas memang memiliki kebanggaan tersendiri.
Disamping ia menjadi orang yang dipercaya, juga dapat kehormatan dan kemuliaan.
Oleh sebab itu banyak orang yang ingin memperoleh otoritas seperti ke 12 suku
Israel yang memperebutkan otoritas dari Allah.
ISI RENUNGAN
Ketika
Allah berkeinginan memberikan otoritasNya kepada salah satu suku Israel untuk
melayani Dia di dalam kemah pertemuan. Maka semuanya memiliki otoritas yang
tinggi untuk menerima, sehingga Allah menetapkan satu persyaratan bagi yang
layak untuk menerima otoritas tersebut. Persyaratan tersebut adalah agar
tongkat dari masing-masing pemimpin dari suku Israel diserahkan kepada Musa dan
Harun untuk disimpan dalam kemah pertemuan. Pemimpin suku yang tongkatnya
memiliki tanda yang ditetapkan Allah, dialah yang layak menerima otoritas dari
Allah.
1.Tanda Otoritas dari Allah
“Ketika Musa keesokan harinya masuk
ke dalam kemah hukum itu, maka tampaklah tongkat Harun dari keturunan Lewi
telah bertunas, mengeluarkan kuntum, mengembangkan bunga dan berbuahkan buah
badam. Kemudian Musa membawa semua tongkat itu keluar dari hadapan TUHAN kepada
seluruh orang Israel; mereka melihatnya lalu mengambil tongkatnya
masing-masing.”(Bilangan 17:8-9)
Ketika
tongkat dari para pemimpin suku Israel disatukan dalam kemah pertemuan. Tongkat
yang memiliki tanda yang ditetapkan Allah ternyata tongkat dari suku Lewi.
Tanda itu yaitu keluarnya kuntum, mengembangnya bunga dan mengeluarkan bunga
Badam. Akhirnya Allah menetapkan Suku Lewi yang layak menerima otoritas dari
Allah. Orang yang percaya Yesus Kristus adalah juga orang yang menerima
otoritas Allah, yaitu otoritas untuk menjadi ”anak-anak Allah.” “ Tetapi semua orang yang menerimaNya
diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam
namaNya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan
pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari
Allah.”(Yohanes 1:12-13)
Otoritas ini diberikan oleh Roh Kudus
yang ditetapkan oleh Allah menjadi tanda meterai dalam hidup orang percaya.
Oleh sebab itu orang percaya harus mengeluarkan buah-buah Roh Kudus dalam hidup
sehari-hari, sebagai tanda yang bisa dilihat oleh setiap orang, baik melalui
sikap, tingkah laku, maupun perbuatan. “ Di dalam Dia kamu juga-karena kamu
telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu-di dalam Dia kamu
juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikanNya
itu.”(Efesus 1:13). “Tetapi buah Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtera,
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelamahlembutan, penguasaan diri.
Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.”(Galatia 5:22-23).
2.Bentuk Otoritas
“Tuhan berfirman kepada Harun:
‘Engkau ini dan anak-anakmu beserta seluruh sukumu haruslah menanggung akibat
setiap kesalahan terhadap tempat kudus; sedang hanya engkau beserta
anak-anakmulah yang harus menanggung akibat setiap kesalahan yang dilakukan
dalam jabatanmu sebagai imam.”(Bilangan 18:1) mohon Juga dibaca hingga sampai
ayat 32.
Bentuk
otoritas yang diberikan Allah kepada Harun dan keturunanya sebagai imam besar
atau kepada Suku Lewi sebagai pelayan-pelayan yang membantu imam besar untuk
menyelenggarakan ibadah dalam kemah pertemuan, supaya ibadah yang di
selenggarakan menjadi tertib. Jabatan imam besar dipegang oleh Harun, sedang
pelayan-pelayan yang membantunya dipegang oleh saudara-saudara Harun harus
memimpin orang Israel dalam ibadah dan menjadi pengantara bagi orang Israel
untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Pengantara dalam memberikan persembahan
korban-korban kepada Tuhan. Oleh anugerah Allah yang dinyatakan bagi orang
percaya pada Yesus Kristus. Otoritas itu diberikan, sehingga kita sebagai orang
yang beriman mendapatkan kesempatan dan keberanian untuk menghampiri Allah,
serta melayani Dia. Oleh sebab itu marilah kita gunakan kesempatan yang ada
untuk beribadah kepada Allah dan melayaniNya lebih sungguh-sungguh dan lebih
baik lagi. “Karena kita sekarang,
mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus,
Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam
Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan
kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya
tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri
takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia
untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.”(Ibrani 4:14-16). “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih,
imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya
kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil
kamu keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan
umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umatNya, yang dahulu tidak
dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.”( 1 Petrus
2:9-10).
3.Makna cara Allah memilih
TUHAN berfirman kepada Musa: “Katakanlah
kepada orang Israel dan surulah mereka memberikan kepadamu satu tongkat untuk
setiap suku. Semua pemimpin mereka harus memberikanya, suku demi suku,
seluruhnya duabelas tongkat. Lalu tuliskanlah nama setiap pemimpin pada
tongkatnya. Pada tongkat Lewi harus kautuliskan nama Harun. Bagi setiap kepala
suku harus ada satu tongkat. Kemudian haruslah kauletakkan semuanya itu di
dalam Kemah Pertemuan di hadapan tabut hukum, tempat Aku biasa bertemu dengan
kamu.”(Bilangan 17:1-4)
Otoritas
Allah yang diberikan melalui tanda yang ditetapkan, merupakan cara Allah yang
bijaksana sebab dengan tanda, maka seseorang dengan mudah membedakan. Semua
bisa melihat dan tentunya juga menciptakan cara pemilihan yang terbuka. Dengan
demikian melalui cara Allah memilih orang yang layak menerimanya. Allah ingin
menunjukkan kepada orang Israel bahwa Ia adalah Allah yang benar dan Adil.
KESIMPULAN
“Karena begitu basar kasih Allah akan
dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap
orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang
kekal.”(Yohanes 3:16)
Bagi orang
yang merespon dan menerima keselamatan melalui percaya kepada Kristus, maka di
selamatkan, sedangkan yang tidak percaya memperoleh hukuman Allah. Allah
memilih orang-orang orang-orang yang selalu beradadi ladangNya untuk melayani
Dia. Otoritas ini diberikan kepada siapa Allah yang telah menetapkanNya,
sehingga orang Israel tinggal mengaminkan dan mensyukuri pilihan Allah dan
tunduk kepada orang yang diberi otoritas itu. Pemberian otoritas oleh Allah di
lakukan secara terbuka supaya setiap orang dapat menjadi saksi. Amin. Tuhan
Yesus Memberkati.