Bahan :
Mazmur 63:1-12
Tujuan :
Agar setelah merenungkan Firman Tuhan ini
·
Dalam
menghadapi masalah atau problematika datanglah kepada Tuhan
·
Allah
yang Maha Hadir memulihkan, menyembuhkan, menolong, mencerahkan, membebaskan, memberkati
umatNya.
·
Dalam
puji-pujian dan penyembahan dan doa ada kuasa Allah
PENDAHULUAN
Kehadiran
Allah yang Maha Kudus, yang memulihkan, meyembuhkan, mencerahkan, membebaskan,
menolong dan juga memberkati umatNya dalam menghadapi beban berat, penderitaan.
Saya teringat waktu anak saya berumur 5 tahun dan saaat itu sakit panas temperaturnya
hingga mencapai 40 derajat. Anak saya yang sakit berkata: ”Ayah dan ibu seperti
biasanya selalu berdoa, dan sebelum berdoa memuji-muji Tuhan waktu aku sakit”.
Saat itu juga kami memuji-muji Tuhan dengan penuh keyakinan dengan lagu pujian
dibawah ini:
BilurNya, bilurNya, bilurNya sungguh
heran
BilurNya, bilurNya, membawa
kesembuhan
Asal percaya saja semua sakit
hilanglah
Oleh sebab Yesus tertolong
Waktu
pujian dan penyembahan kami nyanyikan berulang-ulang, anak saya yang sakit, nampak
ada perubahan dan memulai tersenyum. Yang awalnya berkata-kata nglantur dan
mengigau yang bukan-bukan dan saat itu juga dia turun dari tempat tidur . Puji Tuhan. Kami selaku orang tua merasa
bahagia dan sukacita melihat anak kami sehat kembali karena jamahan dan
pertolongan Tuhan. Ada kuasa di dalam puji-pujian kepada Tuhan. Allah
bersemayam diatas pujian (Mazmur22:4).
Peristiwa yang terjadi kurang lebih 16 tahun yang lalu selalu tahun 2001 teringat
sampai sekarang. Dan peristiwa yang sama juga pernah saya alami waktu saya
sakit panas, saat itu berumur 5 tahunan. Kedua orang tua (almarhum) mendoakan
saya. Sebelum berdoa memuji-muji Tuhan dengan segenap hati, dan apa yang
terjadi saya mengalami kesembuhan. Kedua orang tuaku sangat bersyukur dan
bersukacita. Apa yang saya dan keluarga lakukan berdoa untuk anak yang lagi
sakit memuji-muji dan berdoa kepada Allah, semuanya itu kami meniru mendiang
almarhum kedua orang tuaku. Selalu memuji Tuhan, menyembah, memuliakan namaNya.
Ada kuasa diatas pujian, ada kuasa dalam doa penyembahan. Orang Kristen harus senantiasa memuji Tuhan dalam segala waktu dan
keadaan, apakah dalam kondisi tidak baik, sakit misalnya, berbeban berat, di
PHK, dan gagal dalam usaha, atau juga kehilangan semangat, lemah tubuh.
Pertayaanya apakah tetap memuji Tuhan?
Kita harus
bangga, juga penuh sukacita bahwa Allah yang penuh kasih setia. Kasih Allah
yang kekal selama-lamanya, kasih yang tidak pernah pudar. Dibawah ini ada beberapa
cerita Alkitab yang bisa menguatkan:
1.Daud
Daud adalah
sama seperti kita, manusia biasa. Dia seringkali mengalami kesedian, mengalami
tekanan baik hati maupun jiwa. Dengan keadan itu Daud tidak kecil hati dan
berputus asa. Daud tetap mengucap syukur meskipun dalam keadaan buruk dan tertekan. Ia
menghadap Allah. Ia tidak lari kemana-mana, akan tetapi ia menghadap Allah
dengan menaikkan pujian.”Sebab kasih
setia-Mu lebih baik dari pada hidup, bibirku akan memegahkan Engkau.”(Mazmur
63:4) Dalam hal ini Daud memberikan teladannya seperti yang terlihat dalam
salah satu bagian dalam Mazmurnya yaitu pada ayat 4 tersebut diatas. Ketika
berada dipadang gurun Yehuda. Tentu kita bisa membayangkan keadaan padang gurun
yang sulit mendapatkan air. Kalau siang hawanya panas sekali, dan kalau malam
hari sangat dingin sekali. Pohon yang menghasilkan buah-buahan sulit didapat.
Kita juga bisa membayangkan Daud sangat kehausan. Daud berkata dalam Mazmur 63:2 “Ya Allah, Engkaulah Allaku,
aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti
tanah yang kering dan tandus, tiada berair.”
Daud
dipadang gurun Yehuda bukan berekreasi dan juga bukan pula bersenang-senang,
tetapi di padang gurun Daud melarikan diri dari musuhnya. Jadi penderitaanya
bukan hanya di didalam fisik saja, tetapi juga dalam batinya dalam keadan
tertekan. Namun dalam situasi seperti itupun Daud tetap memuji Tuhan. (baca ayat 4a, 8, 9b)
2.Paulus dan Silas
Waktu
perjalanan ke kota Filipi, Roma, Rasul Paulus dan Silas dimasukkan ke dalam
penjara oleh orang-orang yang tidak suka dengan mereka berdua. Yang sebelumnya
mereka dikenakan hukuman dera. Mereka tidak putus asa ataupun kecewa dengan
keadaan yang menimpanya. Justru iman mereka semakin kuat. Masalah dan pencobaan
boleh datang, kita sebagai umatNya kita harus belajar seperti Paulus dan Silas,
dalam keadaan senang ataupun susah, kita harus tetap dapat mengucap syukur dan
memuji Tuhan. Ingat jangan mengeluh dan bersungut-sungut di hadapan Tuhan.
Mereka berdoa dan menaikkan puji-pujian kepada Tuhan sehingga orang-orang
lainya yang berada dipenjara juga
mendengar bahwa Paulus dan Silas memuji-muji Tuhan. Kemudian terjadilah gampa
bumu yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah, dan seketika itu juga
terbukalah semua pintu penjara dan terhempaslah belenggu mereka semua. (Kisah Rasul 16:22-40). Dalam Kisah Rasul 16:25-26: “Tetapi kira-kira
tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah
dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Akan tetapi terjadilah gempa
bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah, dan seketika itu juga
terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.”
Naikkan
puji-pujian. Allah sanggup melakukan segala perkara. Allah sanggup mencurahkan
kasihNya, Allah sanggup mencurahkan kuasaNya yang maha dahsyat.
3.Tembok Yerikho
Tuhan
menyuruh mereka merebut kota Yerikho dengan jalan yang sangat aneh dan tidak
masuk diakal, yaitu memerintahkan Yosua dan prajurit untuk berbaris
mengelilingi kota sambil membawa Tabut Perjanjian sebanyak satu putaran sekali
selama 6 hari berturut-turut. Mereka mentaati apa yang dikatakan Yosua yaitu
supaya mereka tidak boleh bersuara atau mengeluarkan sepata-katapun, juga
jangan perdengarkan suaramu dalam arti diam semuanya. “Tetapi Yosua telah memerintahkan kepada bangsa itu,
demikian:’Janganlah bersorak dan janganlah perdengarkan suaramu, sepatah kata
pun janganlah keluar dari mulutmu sampai pada hari aku mengatakan kepadamu:
Bersoraklah!-maka kamu harus bersorak’.” (Yosua 6:10) setelah enam hari
dilaluinnya dan khusus untuk hari 7(ketujuh) Tuhan mengharuskan mereka untuk
mengelilingi kota Yerikho sebanyak 7(tujuh) kali, dan para imam meniup
sangkakala dibarengi sorak sorai yang nyaring memuliakan Tuhan.”Lalu bersoraklah bangsa itu, sedang
sangkakala ditiup, segera sesudah bangsa itu mendengar bunyi sangkakala,
bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, lalu
mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke depan, dan
merebut kota itu.”(Yosua 6:20), maka runtuhlah tembok Yerikho yang
membentengi kota Yerikho. Jelas ini bukan hal biasa. Ketaatan kepada Tuhan
tanpa banyak tanya, membuat janji Allah digenapi. Walupun manusia menganggap
aneh dan tidak masuk akal dan mustahil. Tapi inilah kuasa Allah. Melalui
puji-pujian yang sungguh sungguh maka tembok Yerikho roboh.
4.Yosafat
Ketika
menghadapi persoalan, Yosafat berkeputusan sendiri, tetapi ia berkeputusan
mencari Tuhan. Dan ia berpuasa dan melibatkan segala perkara kepada Tuhan (2 Tawarikh 20:3). Apapun masalah yang
kita hadapi, kita tidak tahu apa yang harus kita lakukan. Mata kita harus
teruju kepada Tuhan supaya mengalami pertolonganNya (2 Tawarikh 20:15b). Jangan takut dalam menghadapi
masalah/persoalan-persoalan. Kita harus sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan (2 Tawarikh 20:17b). Yosafat bersorak
sorai memuliakan Tuhan, sehingga bani Moab dan bani Amon dan orang-orang di
pegunungan Seir yang hendak menyerang Yehuda, mereka terpukul kalah. ”Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan
menyanyikan nyanyian pujian, dibuat TUHANlah penghadangan terhadap bani Amon
dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda,
sehingga mereka terpukul kalah.” (2 Tawarikh 20:22). Yosafat menuju pegunungan
Seir sambil memuji-muji Tuhan, setiba di pegunungan Seir, Yosafat dan rakyatnya
melihat bahwa orang-orang Moab, Amon membinasakan orang-orang pegunungan Seir,
setelah itu bani Moab dan bani Amon saling membunuh, dan mereka sudah menjadi
bangkai berserakan ditanah. Inilah cara Allah, bahwa Allah yang berperang untuk
Yosafat dan rakyatnya.(2 Tawarikh 20:15b)
Tuhan akan melakukan sehala perkara, seperti Tuhan melakukan pertolongan untuk
Yosafat dan rakyatnya, sehingga musuh Yosafat dipukul mundur oleh Tuhan.
KESIMPULAN
Mungkin
saat ini sedang berjalan di “padang gurun” yaitu kesendirian kita saat
menghadapi masalah, sehingga semangat menjadi beku, bagaikan dinginya kekelaman
malam yang siap mengerutkan kulit kita. Mungkin kita tidak tahu dimana ujung
masalah yang kita hadapi. Seperti kita tidak tahu ujung jalan di kegelapan
malam. Seperti sulitnya juga mendapatkan air dan makanan di padang gurun yang
bisa menimbulkan kehausan dan kelaparan yang hebat. Kita juga merasa begitu
haus dan lapar akan penghiburan dan kekuatan. Di dalam situasi seperti diatas,
kita harus tetap menaikkan puji-pujian memuliakan Tuhan. Amzal 17:22 “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat
yang patah mengeringkan tulang.” Mari kita mengisi kehidupan kita dengan
puji-pujian yang mengingatkan akan kasih Allah. Memuji dengan sungguh-sungguh, meskipun keadaan yang tidak baik, maupun
keadaan baik. Memuji Tuhan tidak hanya di gereja saja, memuji Tuhan bisa di
jalan, dikantor, disawah, diladang, dipesawat udara, di laut, diangkutan kota,
di angkutan desa, ditempat tidur, dan dimanapun berada. Yakin akan
pertolongan Tuhan, dan pasti iman kita menjadi semakin kuat, dan siap
menyelesaikan perjalanan panjang di “padang gurun” kehidupan yaitu penderitan,
masalah-masalah dalam kehidupan ini.
No comments:
Post a Comment