Nas Alkitab :
Kejadian 9:1-28
Ayat Hafalan : 1
Korintus 10:12
“Sebab iu siapa yang
menyangka bahwa ia teguh berdiri, hati hatilah supaya ia
jangan jatuh.”
jangan jatuh.”
Ayat Acuan : Kejadian 6:1-22
Tujuan :
Marilah kita memahami sifat dasar dosa yang dari hari kehari
semakin merembes keseluruh penjuru dunia. Disamping itu marilah kita juga
melihat bahwa iman akan mampu menyelamatkan seseorang dari pengaruh dosa.
Pertanyaan pendahulu:
Bagaimana keadaan
manusia pada jaman Nabi Nuh? (Kejadian 6:5)
BERITA HARI INI
Allah menciptakan manusia dengan tujuan agar melalui mereka
Dia dapat menerima kemuliaan. Namun manusia bukannya mengembalikan kemuliaan
itu kepada Tuhan, tetapi sebaliknya mereka justru tidak mematuhi perintahNya
dan bahkan bahkan memberotak kepadaNya.
Ada satu orang yang pemberontakannya melawan perintah Allah
lebih berani. Ia membunuh adiknya sendiri yang diciptakan Allah menurut gambar
dan rupaNya. Anak cucu Set telah memulai kebiasaan mengambil istri semau
hatinya yaitu yang berasal dari keturunan orang jahat. (Kejadian 6:1-2).
Masalah memilih istri semau hati itu menunjukkan bahwa anak
cucu Set yang dikenal saleh dan taat
menyembah Allah juga telah melakukan tindakan untuk meninggalkan Tuhan. Pada
waktu mereka menjauhkan diri dari Tuhan, mereka ikut tenggelam dalam kejahatan
dunia dan melakukan segala macam dosa yang keji. (Kejadian 6:5).
Pada waktu melihat sendiri kejahatan yang dilakukan oleh anak
cucu Set, Tuhan menyesal dan mengeluh, mengapa dahulu Ia menciptakan manusia.(Kejadian
6:6).
Allah sama sekali tidak menghendaki manusia terjerumus dalam
kemabukan pesta pora yang sifatnya mengumbar nafsu dengan sebebas-bebasnya
tanpa kendali. Allah menyesal dan mengeluh pada waktu menyaksikan kebobrokan
manusia yang hidup di jaman Nabi Nuh itu. Mereka sama sekali tidak mau memahami
sifat dasar bahwa mereka orang yang berdosa. Mereka juga tidak mau berusaha
untuk mencari dan menemukan Allah. Mereka tidak mau tahu dari mana asal muasal
mereka, untuk apa sesungguhnya kehidupan ini dan kemana akhirnya kita semua
pergi.
Akhirnya Allah memutuskan untuk membinaskan dunia dengan air
bah. Untuk bisa mencapai tujuan tersebut, maka Allah harus memakai manusia
sebagai sarana terwujudnya rencana Allah.
Diantara sekian banyak manusia yang hidup, hanyalah Nabi Nuh
yang diperkenan Allah, sebab Nabi Nuh adalah orang yang benar dan tidak bercela
diantara orang-orang sejamannya. Disamping itu arti nama Nuh sendiri adalah
PENGHIBURAN dan DAMAI SEJAHTERA. Nabi Nuh adalah seorang yang penuh penghiburan
dan damai sejahtera. Memang bila kita menghadapi segala macam badai hidup, maka
kita harus memiliki damai sejahtera dan penghiburan.
Kemudian Allah memerintahkan Nabi Nuh membangun sebuah
bahtera yang bentuk dan ukurannya telah ditentukan oleh Tuhan. Bahtera itu lambang
dari Kristus, barang siapa yang mau masuk kedalamnya pastilah mereka akan
selamat.
Ingat bila kita sudah masuk dalam bahtera keselamatan Allah,
maka seperti Nabi Nuh yang memandang kelangit diatas melalui jendela yang
dibukanya; demikianlah kita hanya memandang kepada Bapa Surgawi saja melalui
jendela doa. Karena itu jangan sekali-kali memandang kebawah.
Melalui pelajaran-pelajaran tersebut diatas kita dapat
memahami bahwa Allah memang tidak mau kompromi dengan dosa dan kejahatan, walaupun
pada dasarnya manusia adalah hasil karyaNya sendiri. Ia mau agar manusia yang
merupakan gambarNya itu benar-benar bisa menjadi obyek kasihNya.
Karenanya marilah kita agar dalam sepanjang hidup ini harus
selalu waspada agar tidak terkecoh oleh jerat iblis yang akan menjatuhkan kita.
Kita menguji diri masing-masing, agar kita boleh tetap layak dan berkenan
dihadapanNya.
No comments:
Post a Comment