PELAYANAN DALAM ROH DAN DAGING




Bahan : Galatia 3:3 ; II Timotius 1:7 ; II Korintus 3:1-11 dan ayat pendukung lainya
Tujuan: Agar setelah merenungkan Firman Tuhan ini:
·         Dapat membedakan pelayanan dalam Roh dan daging.
·         Semakin rindu pelayanan dalam Roh dan menolak pelayanan daging.
·         Rindu melayani Tuhan, sesuai dengan pimpinan Roh.
PENDAHULUAN
B
egitu banyak jenis pelayanan dalam gereja, kalau kita mau dengan cermat mengamati, sehingga kita tidak lagi merasa tidak mendapat tempat pelayanan. Bahkan orang yang cermat dan memiliki semangat pelayanan yang baik bisa jadi ia memiliki tanggung jawab pelayanan yang sangat banyak. Namun demikian kita harus tahu sesungguhnya pelayanan itu tidak hanya dilingkup gereja, juga tidak hanya semangat saja serta banyaknya jenis pelayanan, tetapi yang dikehendaki Allah itulah yang sangat penting.
Dengan demikian seorang pelayan Tuhan, alangkah baiknya apabila sebelum masuk dalam pelayanan mengerti cara-cara melayani yang dikehendaki Allah. Sehingga pelayanannya berkenan kepada Allah dan menjadi berkat bagi orang yang telah dilayani.

ISI RENUNGAN
Dalam sekian banyak bentuk pelayanan, yang paling menentukan pelayanan diperkenan Allah adalah sifat pelayanan yang dilakukan. Alkitab mencatat ada dua cara melakukan suatu pelayanan yaitu ‘pelayanan Roh dan pelayanan daging’.
Rasul Paulus seringkali mempertentangkan antara hal-hal yang bersifat rohani dan hal-hal yang bersifat kedangingan. Karena pada intinya, hidup atau melayani menurut Roh selalu membawa kehidupan, damai sejahtera dan perkenan Allah, sedangkan hidup atau melayani menurut daging merupakan perseteruan/permusuhan dengan Allah jadi pelayanan menurut daging tidak akan pernah berkenan kepada Allah. Adapun cirri-ciri pelayanan Roh adalah sebagai berikut.

1.Bukan pelayanan dalam ketakutan (2 Tmotius 1:7)

Ada orang yang langsung merasa rendah diri (minder) dan takut melayani ketika harus berhadapan dengan orang yang mempunyai status social, ekonomi, pendidikan lebih tinggi dan kemampuan yang lebih dari pada dirinya. Sesungguhnya Roh Kudus telah mengaruniakan karunia-karunia Roh yang berguna bagi pelayanan kita. Bahkan di dalam kelemahan dan kekurangan, ketika kita memusatkan pelayanan itu pada Yesus Kristus dan pimpinan Roh Kudus, kuasa Kristus akan dinyatakan.
Sebaliknya, pelayanan daging adalah pelayanan yang dicekam dengan ketakutan, karena pelayanan tersebut cenderung dipusatkan kepada kekuatan sendiri daripada kekuatan Allah.

2.Pelayanan yang membangkitkan kekuatan (2 Timotius 1:7)

Betapa beruntungnya orang-orang yang melayani dengan kekuatan dari Roh Tuhan, karena hampir setiap pelayanan dituntut sanggup memberikan kekuatan dalam menghadapi hidup kepada orang-orang yang membutuhkan. Pelayanan akan semakin tidak berarti apabila tidak memberikan kekuatan bahkan menjadi batu sandungan bagi orang lain sehingga orang yang dilayani semakin mundur bahkan hilang dari tengah-tengah jemaat.
Saat Tuhan Yesus melayani, Ia seringkali membangkitkan kekuatan bagi yang dilayani, misalnya: perempuan Samaria, Zakheus, Petrus dan lain-lain. Sebaliknya pelayanan daging banyak menimbulkan pertengkaran, iri hati, dengki serta perpecahan dalam tubuh Kristus (Galatia 5:19-21).

3.Pelayanan dalam kasih dan ketertiban (2 Timotius 1:7)

Pelayanan kepada Tuhan bukan pelayanan untung rugi, pelayanan kasih, yaitu kasih kepada Tuhan dan sesama yang dilayani. Dalam 1 Korintus 13:1-13, Rasul Paulus menyatakan bahwa yang terutama dari segalanya adalah kasih, sehingga pelayanan kasih tidak mungkin akan pernah dijumpai diluar Kristus, karena Tuhan Yesus adalah pusat kasih Allah. Sebaliknya pelayanan daging tidak bersandar dan berdasar pada kasih, melainkan kepentingan pribadi.
Jika pelayanan dibangun atas dasar kasih kepada Allah, maka yang ditimbulkan bukan kekacauan melainkan ketertiban dalam hokum Tuhan. Dengan demikian pelayanan tidak hanya sesaat (seumur jagung) melainkan akanterus berjalan dan semakin menjadi berkat bagi orang yang dilayani.

KESIMPULAN

Pelayanan Roh adalah pelayanan yang menimbulkan keberanian, kekuatan, kasih dan ketertiban, sehingga pelayanan ini diperkenan oleh Allah dan menjadi berkat bagi orang lain. Sebaliknya pelayanan daging adalah pelayanan yang menimbulkan ketakutan, sikap egois, kelemahan dan kekacauan sehingga menjadi musuh Allah dan tidak menjadi berkat bagi orang lain.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...