ROH KESEMPURNAAN




Bahan : Filipi 3:3, 12-14 dan ayat pendukung lainya
Tujuan: Agar setelah merenungkan Firman Tuhan ini:
·         Mengerti bahwa Roh Kudus adalah Roh Kesempurnaan yang dapat menyerpurnakan  hidup kita.
·         Semakin rindu hidupnya dibentuk oleh Roh Kudus.
·         Hidupnya meneladani Tuhan Yesus.
PENDAHULUAN
K
elebihan yang dimiliki jemaat Filipi memang sangat banyak, diantaranya adalah tekun dalam persekutuan berita Injil, menolak ajaran yang menyesatkan, mengasihi hamba Tuhan dan rela menderita karena Injil. Oleh karena itu Rasul Paulus selalu ingat setiap ia berdoa bahkan ia yakin Tuhan pasti menyertai dan menolong pekerjaan dan pelayanan jemaat Filipi sampai kedatangan Tuhan yang kedua kali.
Namun demikian jemaat Filipi juga memiliki kelemahan dan kekurangan, oleh karena terpengaruh lingkunganya sendiri khususnya orang-orang yang tidak percaya yaitu lebih mementingkan hal-hal yang lahiriah, dari pada rohaniah. Orang yang sangat mengandalkan kemampuan dan kebanggan lahiriah, sehingga ibadah yang dilakukan hanyalah ibadah formal belaka (mulutnya memuji Tuhan, tetapi hatinya jauh dari Tuhan, tubuhnya ada ditempat doa, jiwanya melayang-layang). Dampaknya adalah hidupnya tidak sempurna artinya penuh kepalsuan, kesombongan dan kejahatan.

ISI RENUNGAN
Dapatkah manusia yang penuh dengan ketidaksempurnaan menjadi sempurna dihadapan Allah? Bagaimana manusia dapat mencapai sempurna? Jawaban atas pertanyaan itu yang pasti adalah: Bisa! Karena Roh Kudus sebagai Roh Kesempurnaan adalah penolong yang akan menyempurnakan segala kekurangan yang ada. Doa yang tidak sempurnapun Roh Kudus mampu menyempurnakan (Roma 8:26). Jadi hanya dengan pertolongan Roh Kudus kita bisa mencapai kesempurnaan.
1.      Sempurna merupakan kehendak Allah Bapa (Matius 5:48)
Dalam membahas masalah ini pasti muncul pertanyaan “Mengapa harus sempurna?”. Bukankah manusia tidak mungkin bisa hidup sempurna?” Dalam khotbah-Nya di atas bukit, Tuhan Yesus mengemukakan prinsip-prinsip Kerajaan Allah yang sama sekali berbeda dengan prinsip-prinsip yang berlaku pada umumnya. Karena pengikut Kristus adalah Keluarga Kerajaan Allah, maka prinsip Kerajaan Allah akan berlaku bagi pengikut-Nya yaitu seorang pengikut Kristus harus menjadi sempurna sama seperti Bapa di Sorga, sebagaimana kehendak Bapa.          
Sempurna merupakan kehendak Bapa bagi anak-anak-Nya, karena merupakan kehendak dari Pribadi dari yang membentuk dan yang menciptakan manusia, maka kehendak-Nya pasti terlaksana dan bisa terjadi dalam hidup orang-orang yang dikasihiNya.

2.      Bentuk-bentuk kesempurnaan (Filipi 3:3 ; Matius 5:27-32 ; 19:21)
Dalam Alkitab begitu banyak bentuk kesempurnaan yang dapat kita jumpai dalam kehidupan orang percaya, namun kita tidak akan membahasnya satu persatu, Contoh: bentuk kesempurnaan itu diantaranya adalah kesempurnaan Ibadah dan Kehidupan Moral.
Tidak semua ibadah berkenan kepada Allah dan memiliki kuasa. Ibadah yang hanya formalitas belaka, kebiasaan rutin, tidak mungkin berkenan oleh Allah. Ibadah yang berkenan hanyalah ibadah yang dilakukan dalam penyerahan diri sepenuhnya terhadap kehendak Allah melalui pimpinan Roh Kudus. Sehingga ibadah harus diawali dengan membuka hati bagi Tuhan. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh raja Daud ketika beribadah kepada Tuhan (Mazmur 42:1-6).
Demikian juga dalam kehidupan moral, seperti kehendak Tuhan Yesus terhadap seorang muda kaya yang telah melakukan hokum-hukum Taurat ”mendekati” sempurna (Matius 19:21). Tuhan Yesus menjelaskan bahwa selain melakukan hukum Taurat, manusia harus berbuat moral kebajikan (Matius 5:27-32).

3.      Proses Kesempurnaan (Filipi 3:12-14)

Kesempurnaan tidak mungkin ditempuh dengan cara instan (jalan pintas). Ini berarti dalam setiap kesempatan manusia harus mengejar, berlari, dan menyelesaikan setiap pekerjaan dan pelayanan sampai akhir dan menang tanpa dikalahkan oleh kuasa iblis yang ingin menggoda dan menjatuhkan.
Proses yang lainya seperti yang dialami Rasul Paulus yaitu tidak lagi merasa sayang akan apa yang pernah dibanggakan di masa lalu. Ia melupakan apa dibelakangnya dan mengarahkan dirinya kepada apa yang ada dihadapanya dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

KESIMPULAN

Menjadi sempurna adalah pekerjaan Roh Kudus yang memungkinkan manusia memiliki hati yang menyenangkan hati Allah. Dengan ditandai hidup ibadah dan moral kebajikan yang diperkenan Allah dan menjadi berkat bagi sesama.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...