Bahan : Lukas 8:1-3
Tujuan: Agar setelah merenungkan Firman Tuhan ini:
·
Mengerti
bahwa segala kemampuan dan harta yang mereka miliki dapat dipakai untuk
pelayanan bagi Tuhan.
·
Memiliki
sikap yang benar terhadap penggunaan harta.
·
Mengambil
langkah untuk melayani melalui harta mereka.
PENDAHULUAN
A
|
da seorang
Ibu yang sudah sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. Ia termasuk keluarga yang
berada memiliki sebuah mobil baru. Ia merelakan mobilnya dipakai bersama-sama
ibu-ibu yang lain melayani dipenjara wanita. Pada suatu saat sopirnya dimarahi
oleh tuanya dan akhirnya memberanikan diri untuk mengatakan,”Bu, Bapak
sebenarnya tidak mengijinkan mobilnya dipakai ke penjara karena mobil tersebut
masih baru. Bagaimana Bu kalau Bapak nanti marah?” Ibu tersebut menjawab,
“Nggak apa-apa, bilang saja sama Bapak kalau Ibu pakai mobil untuk pelayanan
orang-orang di penjara. Nanti saya jelaskan pada Bapak, khan untuk pelayanan.”
Dari cerita si sopir, ketahuan bahwa si tuanya memang rajin ke gereja dan sudah
jadi orang Kristen, tetapi sayang ia masih tidak rela kalau mobilnya dipakai
untuk pelayanan. Hal ini berbeda dengan istrinya yang sudah melayani dengan
kekayaan yang ia miliki.
ISI RENUNGAN
Renungan
kali ini berbicara tentang perempuan-perempuan yang melayani Yesus. Siapakah
mereka? Mereka adalah beberapa perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai macam
penyakit. Mereka adalah Maria Magdalena yang telah dibebaskan dari tujuh roh
jahat, Yohana, Susana dan banyak perempuan lain. Yang menarik adalah mereka
inilah yang melayani rombongan Yesus bersama para murid berjalan berkeliling
dari desa ke desa untuk memberitakan Injil bersama para murid dengan kekayaan
mereka. Disini kita menangkap suatu pandangan sekilas dari sedikit orang
dibalik pelayanan Yesus. Pelayanan Tuhan Yesus dan murid-muridNya ada dibagian terdepan,
didukung oleh mereka yang tidak kelihatan namun sangat penting.
Yesus telah
mengangkat perempuan-perempuan tersebut dari penderitaan yang mendalam dan
perhambaan untuk memasuki sukacita dalam persekutuan dan pelayanan. Dalam
budaya Yahudi, orang-orang perempuan tidak diharapkan untuk belajar dari
guru-guru. Dengan mengijinkan perempuan-perempuan ini berjalan bersama
rombongan untuk memberitajan injil, Yesus telah menunjukkan bahwa semua orang
adalah sama di mata Tuhan. Orang-orang perempuan telah mendukung pelayanan
Yesus dengan uang mereka sendiri. Mereka telah berhutang besar pada Yesus yang
telah mengusir setan-setan dari perempuan-perempuan tersebut dan banyak orang
yang telah disembuhkan-Nya.
Ada dua hal
yang dapat kita pelajari dari kisah ini.
1.Yesus mengangkat
perempuan-perempuan yang sudah Ia layani untuk masuk
ke dalam sukacita persekutuan dan pelayanan bersama.
Dari sini
kita dapat melihat bahwa dalam pelayanan Yesus, Ia memiliki kuasa untuk menyembuhkan
berbagai penyakit dan ikatan kuasa kegelapan. Namun tidak sampai disitu saja.
Yesus berkenan untuk melibatkan perempuan-perempuan yang telah Ia sembuhkan
untuk ikut ambil bagian dalam pekerjaan Tuhan. Dalam kehidupan kita
sehari-hari, mungkin kita pernah menemukan orang yang sudah mengalami mujizat
Tuhan dalam kehidupanya, namun ia menjadi lupa pada Sang pemberi mujizat
tersebut. Tak heran, orang tersebut tidak mau terlibat dalam pelayanan pekerjaan Tuhan. Biarlah kita peka
terhadap kasih Tuhan yang telah menyelamatkan kita dari hukuman dosa dan
merespon dengan apa yang kita bisa lakukan untuk mendukung pemberitaan Injil
Tuhan.
2.Mendukung pelayanan pemberitaan
Injil melalui harta adalah penting.
Tak dapat
dipungkiri, dalam pelayanan dibutuhkan banyak hal, seperti sumber daya manusia
yang mau terlibat dalam pelayanan dan dana yang mendukung pelayanan pekerjaan
Tuhan. Tuhan menghendaki agar kita mempersembahkan hidup kita bagi Tuhan. Kalau
seorang sudah mengalami kasih Tuhan yang menyelamatkannya dari hukuman dosa,
pasti dalam dirinya ada kerinduan untuk menyenangkan hati Tuhan, termasuk
memberikan hartanya yang terbaik bagi pekerjaan Tuhan, Tuhan berjanji akan
memberikati berlibat kali ganda. Biarlah kita secara pribadi menyelidiki hati
kita, sudahkah yang terbaik dari kekayaan kita, kita persembahkan bagi pekerjaan Tuhan?
KESIMPULAN
Kalau
Kristus ada dalam diri kita, tak ada yang dapat menghalangi kita untuk
menyerahkan sumber-sumber kemampuan dan kekayaan kita bagi Tuhan, entah kita
melayani di panggung utama (yang dilihat oleh banyak orang) ataukah dibalik
layar (tidak dilihat orang), tidak menjadi persoalan.
No comments:
Post a Comment