Bahan : 2 Raja-Raja 5:1-19
Tujuan: Agar setelah merenungkan Firman Tuhan ini:
·
Memahami
kehendak Allah agar mereka menjadi saluran berkat bagi orang lain, bahkan bagi
musuh sekalian.
·
Memiliki
sikap bersedia menjadi saluran berkat berupa materi, pemikiran, tenaga, doa,
dsb.
·
Mencari
saudara seiman lebih dulu yang membutuhkan pertolongan dan penghiburan.
PENDAHULUAN
S
|
eorang tuan
menanam pohon bambu dan merawatnya dengan baik sehingga pohon tersebut
bertumbuh dengan baik. Pohon ini sangat bersyukur atas kebaikan tuanya dan
berjanji untuk membalas budinya. Pada suatu hari tuannya berkata kepadanya,
“bambu yang kusayangi, sungguh indah engkau. Tidak sia-sia aku memeliharamu.
Sekarang aku bermaksud memakaimu. Apakah engkau rela?” Dengan cepat pohon ini
berkata, “Dengan senang hati, tuan!!! Pakailah aku.” Tapi tuannya berkata,
“kalau kamu mau pakai, terlebih dahulu aku harus menebangmu!!”Betapa
terkejutnya pohon itu dan berkata, “Oh tuan! Janganlah saya ditebang. Lihat
diantara pohon-pohon, bukankah saya yang paling tinggi dan paling indah? Jika
ditebang, bukankah saya harus rebah di tanah, dan kedudukan saya menjadi lebih
rendah dari-pohon-pohon lainya?”. Tuannya menjawab, “Jika kamu tidak mau di
tebang, maka aku tidak dapat memakai kamu.” Demi untuk membalas, dengan menahan
sakit, ia membiarkan dirinya ditebang. Pada keesokan harinya, tuannya dating
dan berkata, “bamboo yang kusayangi, aku harus membersikan daunmu, agar aku
dapat memakai kamu.” Dengan uring-uringan pohon itu berkata, “Oh, tuan! Engkau
sungguh kejam sekali, aku sudah rela ditebang dan rebah ditanah, aku tidak
dapat memegahkan diri seperti dulu lagi. Apa sekarang dapat saya banggakan
adalah hanya daun-daun hijau yang indah ini. Jika engkau membersihkannya, maka
habislah saya! Oh, tuan saya mohon, janganlah daun-daun ini dibersihkan.
“Tuannya berkata, “Jika daun-daunmu tidak dibersihkan, maka aku tidak dapat
memakaimu.” Dengan menahan air mata, bambu itu membiarkan dirinya dibersihkan.
Pada hari kedua, tuanya dating lagi dan berkata, Bambuku, sekarang aku harus
membuang carang-carangmu, agar aku dapat memakaimu. “Dengan hampir menjerit,
bamboo ini berkata, “Jika engkau membuang carang-carangku, maka wajahku akan
menyerupai apa? Kasihanilah saya, jangan membuang carang-carang itu.”Tuanya
berkata,”Jika carangmu tidak dibuang, maka aku tidak dapat memakaimu.” Dengan
perasaan sedih, ia membiarkan carang-carangnya dibuang. Hari berikutnya,
tuannya dating dan menghampirinya lagi dengan suara berbisik ia berkata,
Bambuku, sekarang permintaanku yang terakhir, aku akan melubangi hatimu, agar
aku dapat memakaimu.”Tanpa tertahan lagi, menangislah bambu itu dan berkata,
“Tuan, akarku sudah ditebang, daunku sudah dibersihkan, carangku sudah dibuang
dan sekarang engkau mau melubangi hatiku! Apakah ini tidak keterlaluan, tuan?
Mengapa engkau tidak memilih pohon yang lain? Mengapa hanya saya yang dipilih
dan disiksa? “Dengan lembut tuanya menjawab, “Meskipun di kebun ini banyak
pohon, tetapi aku hanya mau engkau untuk kupakai agar berkatku dibagikan kepada
orang lain. “Dengan menahan sakit, ia membiarkan hatinya dilubangi. Setelah
melubangi hati bambu ini, tuanya lalu membawanya ke sumber air. Ujung atas
bambu ditaruh dalam sumber air, dan ujung yang satu ditaruh diladang. Melalui
pohon bambu ini, air disalurkan keladang, sehingga ladang mendapat pengairan
yang cukup, tanah menjadi subur dan pak tani bersuka ria karena mendapat hasil
yang banyak.
ISI RENUNGAN
Untuk bisa
menjadi saluran berkat, kita perlu memiliki hal-hal berikut:
1.Keberanian untuk bicara
Perbedaan status yang cukup menyolok
antara Naaman sebagai panglima perang negeri Aram (Siria) dengan gadis ini
menyebabkan sulitnya komunikasi, apalagi ia adalah tawanan yang tidak berdaya
apa-apa. Statusnya adalah budak! Namun didasari oleh kasih akan nyonyanya ia
bercerita tentang nabi Elisa yang disertai Allah. Untuk menjadi saluran berkat,
kita tidak bisa pasif. Gadis ini tentu berdoa terlebih dahulu agar Tuhan
memberinya keberanian dan kesempatan yang tepat agar ia dapat mengutarakan
segala maksudnya. Tuhan pun memberinya kesempatan yang baik.
2.Keyakinan diri
Sevagai orang ternama tentu Naaman
telah berusaha mencari tabib-tabib untuk menyembuhkan penyakit kustanya, namun
usaha ini ternyata gagal. Sebelum menyampaikan Berita Sukacita itu, gadis ini
perlu memiliki keyakinan yang pasti akan kemampuan Allah memakai nabi Elisa.
Jika ia tidak memiliki keberanian ini, agak sulit baginya untuk menjadi
penyambung lidah yang baik. Tentu sekalipun ia tidak melihat dengan matanya
sendiri, namun setidaknya ia mendengar tentang kemampuan nabi Elisa mengadakan
mujizat-mujizat oleh kuasa Allah. Dari mendengar, muncullah iman yang
mendorongnya untuk bersaksi (Roma
10:17), ditambah dengan keprihatinan akan kondisi tuanya.
3.Kerelaan untuk dilupakan
Kesembuhan Naaman karena ketaatanya
akan perintah Tuhan lewat nabi Elisa tidak membuat nama gadis ini termasyur,
bahkan namanya pun tidak dicantumkan dalam Alkitab. Tidak juga diceritakan
apakah Naaman memberinya penghargaan yang teramat besar atas jasa gadis ini. Itu
semua tidak terlalu penting. Untuk menjadi seorang penyalur berkat, kita perlu
memiliki kerelaan untuk tidak diingat oleh orang lain. Kita tidak perlu
mendapatkan popularitas karena jasa-jasa kita menolong orang, bahkan belajar
memberi dan menjadi saluran berkat tanpa dikenal oleh orang lain (Matius 6:3-4). Yang penting Allah
melihat apa yang kita perbuat itu menyenangkan hati-Nya.
KESIMPULAN
Pertama
dibutuhkan adanya kasih dan perhatian kepada orang lain. Selama kita terlalu
egois, kita tidak akan pernah menjadi berkat bagi orang lain. Kemudian, dituntut keberanian untuk
mengutarakan maksud kita tanpa melihat perbedaan status sosial (miskin-kaya,
pembantu-majikan, pegawai-tuan; jemaat awam-rohaniawan, dsb). Kemudian kita
perlu memiliki keyakinan bahwa apa yang akan kita salurkan bisa menolongnya,
dan terakhir kita rela untuk dilupakan. Mulailah
mengingat siapa yang perlu kita tolong, dan segeralah bertindak menjadi saluran
berkat baginya: mendoakanya, menghiburnya, menegurnya, menolong dari segi
materi dsb.
No comments:
Post a Comment