Bahan :
Lukas 9:51-56
Tujuan :
Agar setelah merenungkan Firman Tuhan ini
·
Kita
dipakai untuk melakukan segala kebaikan yang kita bisa
·
Mempunyai
kasih dan rendah hati walau dimusuhi
·
Tidak
membalas dendam
·
Suka
memaafkan
PENDAHULUAN
K
|
etika saya berkunjung kerumah teman,
mereka berceritera bahwa anaknya laki-laki habis dipukuli oleh pemuda seumuran
dengan anak laki-lakinya, sehingga mengalami luka-luka dimatanya, bengkak
sampai tidak kelihatan dan mukanya lebam-lebam, begitu juga giginya sampai ada
yang copot. Waktu kejadian kampung memang terasa sepi pas kaum adam pada
bekerja semua, yang ada hanya ibu-ibu. Waktu dipukuli ibu-ibu kampung keluar
semua ingin menolong tetapi tidak bisa. Ibu-ibu kampung memukul sebisanya untuk
membalas untk membela tetangganya yang sedang dipukuli. Orang tua mana yang
tega melihat anaknya sediri sedang dipukuli apalagi didepan ibunya sendiri,
pasti tidak terima dan ingin menuntut balas kepada pemuda yang mengeroyok tadi.
Sangat jengkel dan sakit hati pastinya melihat tingkah laku mereka. Hati kedua
orang tua bergejolak sangat keras, dan hati mereka berkata:”kami akan membalas
dan kubunuh sekalian saja”, tapi hatinya juga berkata:”akankah kami mengampuni
mereka, tidak, tidak…hati mereka terus bergejolak.” Rasanya dunia ini tidak
adil. Tapi Firman Tuhan berkata:” daging ini memang lemah tapi roh itu
penurut”. Dalam (Ayat 54) dikatakan
bahwa Yohanes dan Yakobus sangat membenci sikap siapa saja yang melecehkan
Yesus dan ingin membalas. Tuhan Yesus menegur mereka tidak membalas dan tetap
mengasihi siapa saja yang membenci kamu (Ayat
55). Tuhan Yesus memerintahkan agar murid-muridNya memiliki sikap rendah
hati dan meminta mereka untuk menunjukkan sikap kelemahlembutan kepada semua
orang, tanpa ingin membalas dendam. Hati murid-muridNya semakin bergejolak
keras ingin membalas dan bahkan menginginkan orang Samaria mati semua.
Disinilah roh berbicara, tentunya Roh Kudus untuk menasehati, memimpin,
menolong. Keluarga teman saya merasa bahwa Roh Kudus berbicara supaya tidak
membalas kejahatan dengan kejahatan, tapi membalas dengan kebaikan yaitu
memaafkan dengan hati yang sangat tulus dan tidak berpura-pura. Orang Samaria
menolak Yesus, ini berarti mereka berjalan dengan kekuatan mereka sendiri. Ini
berarti ada kesombongan dalam diri mereka, memiliki rancangan-rancangan yang
jahat. Tuhan Yesus menanggung banyak penderitaan, Ia ditolak oleh tua-tua,
imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat dan dibunuh, bangkit pada hari yang
ketiga. (Lukas 9:22) Kerohanian
seseorang bisa dilihat dari sikapnya terhadap sesuatu peristiwa.
ISI RENUNGAN
Ada orang yang memiliki roh yang baik
dan begitu juga sebaliknya ada orang yang memiliki roh yang tidak baik pula.
1.Orang-orang Samaria bersikap tidak baik
Dalam Lukas 9:53 “Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia,
karena perjalananNya menuju Yerusalem.” Sikap orang-orang Samaria selalu tidak ramah. Tuhan Yesus
mengutus beberapa utusan ke suatu desa mendahuluinNya untuk mempersiapkan
segala sesuatu. Di desa itu orang-orang Samaria memperlihatkan sikap yang tidak
terhormat yaitu sikap bermusuhan tehadap Tuhan Yesus da rombonganNya.
2.Murid-murid bersikap keliru
Sikap para murid-murid Tuhan Yesus
memiliki sikap yang salah. Memiliki roh yang salah dalam menghadapi masalah-masalah
yang sedang mereka alami dalam perlakuan orang Samaria yang tidak bersahabat, bersikap
memusuhi semua rombongan Tuhan Yesus. Yohanes dan Yakobus bertanya:”Tuhan
apakah Engkau mau supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan
mereka?” (Lukas 9:54).
Perkataan-perkataan murid-murid tersebut memperlihatkan bahwa ada kepahitan
hati, dan pikiran yang jahat terhadap orang-orang Samaria yang tidak ramah
terhadap mereka. Mereka merasa sangat tersinggung karena ditolak mentah-mentah
oleh orang Samaria dan ingin membalasnya. Murid-murid membenci orang-orang Samaria, sehingga mereka
sangat ingin agar orang-orang Samaria dibunuh saja. Sangat jelas disini bahwa
murid-murid Tuhan Yesus tidak berbelas kasihan, tidak bermurah hati terhadap
musuh mereka.
3.Memiliki roh yang baik
Ayat 55 dijelaskan bahwa Tuhan Yesus
menegur Yakobus dan Yohanes atas sikap mereka tidak baik. Apa yang dihendaki
oleh Tuhan kepada mereka yaitu supaya murid-muridNya memiliki roh yang rendah hati, memilki roh belas kasih, memiliki roh
memaafkan. Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tapi membalas dengan
kebaikan. “Janganlah membalas kejahatan
dengan kejahatan, lakukanlah apa yang baik bagi semua orang.”(Roma 12:17) Tuhan
berbicara kepada kita agar dapat melihat kekurangan yang ada dalam diri pribadi
dan bukan melihat akan kesalahan orang lain. Disamping itu Tuhan menghendaki
supaya murid-muridNya menggunakan ucapan-ucapan yang rohani, begitu juga agar
murid-muridNya mencontoh karakter Tuhan Yesus.
KESIMPULAN
Harus waspada dengan keadaan rohani
diri kita, apakah diri kita sendiri memiliki roh yang baik atau tidak. Tentunya
anda sendiri yang tahu, atau saya sendiri yang tahu. Disamping itu pertumbuhan
rohani diri terpancar atau terlihat melalui sikap terhadap suatu peristiwa yang
terjadi. Dan Tuhan mau agar diri ini memiliki roh yang baik.
No comments:
Post a Comment